part 19

11 9 0
                                    

Saat di perjalanan, sepertinya Ban motor Sehan menginjak beberapa paku dan itu juga di rasakan oleh Ezra dan Libra yang percis berada di belakangnya.

Ezra terus saja mengkelaksoni Sehan agar Sehan cepat cepat untuk memberhentikan laju motornya, Tapi itu semua Sehan hiraukan. Sehan terus saja memaksa untuk melajukan motornya dan tanpa sepengatahuan Sehan kalau di depan bahaya sudah mengintainya dan benar saja tidak lama dari itu Sehan tergelincir membuat Sehan terpental dan terbentur sangat keras.

"SEHANN!" Teriak Ezra dan Libra.

"Wahh gawat, Sehan pingsan Bra. Harus cepet-cepet di bawa ke rumah sakit kayanya agak parah." Tutur Ezra sangatlah Khawatir.

Sementara Libra menemukan solar yang terlihat sengaja di siram di jalanan yang Sehan lewati dan itu adalah penyebab Sehan tergelincir.

"Zra, ada yang sengaja nyiram solar biar Sehan celaka." Kata Libra.

"Ini pasti ulah Sendi, yaudah cepet kita bawa dia Ke RS." Ucap Ezra.

Setalah beres penanganan dokter keluar.

"Dok, bagaimana keadaan Sehan." Ujar Ana sangat Khawatir kepada suaminya itu. Yang mengabari Ana tadi adalah Ezra, ketika mendengar penuturan dari Ezra,  Ana panik luar biasa, ia langsung segera ke rumah sakit walau Ia juga baru sembuh dari luka yang sehabis di serempet motor itu.

"Pasien. Tidak kenapa-napa dia cuman pingsan saja, dan ada banyak luka memar diseluruh tubuhnya." Jelas sang dokter.

"Syukurlah!" Hati Ana agak lebih tenang ketika mendengar penjelasan dari dokter.

"Kalau begitu silahkan masuk." Kata Dokter, lalu setelah itu berpamitan.

"Kalian, harus jelasin kenapa Sehan kecelakaan." Ujar Ana di depan tubuh Sehan yang sedang berbaring lemah di brangkar.

"Sebenernya, ini bukan ulah Sehan sepenuhnya." Kata Ezra di balas pelototan oleh Libra yang menandakan stop jangan melanjutkan berbicaranya.

"Apa maksudnya?" Kata Ana heran.

"Sehan begini Karna ulah Sendi." Celetuk Ezra dan Libra hanya bisa terdiam saja.

"Penyebabnya apa, sampai Sendi berbuat seperti ini." Ucap Ana makin bingung dengan perkataan Ezra.

"Sehan sama Sendi itu musuhan, karena mereka sama sama ketua geng motor." Jawab ezra.

"Tunggu! Apa, ketua geng? Gue ngga salah denger kan, ngga mungkin Sehan jadi ketua geng motor, gue ngga percaya." Benar dugaan Ezra, kalau Ia jujur pasti Ana akan sulit untuk mempercayainya.

"Benar Ana. Sehan ngejalanin ini sudah lama. karena itu, ia mempunyai banyak musuh dimana-mana dan salah satu musuhnya adalah Sendi karena Sendi ngga rela kalau Sehan itu jadi ketua sama sepertinya." Ezra berhenti sejenak dan melanjutkannya kembali, "dan itu penyebab Sehan seperti ini dan ini adalah ulah Sendi."

"Gue kecewa sama kalian." Kata Ana, ia selama ini merasa di bohongi.

"Kenapa coba, kalian semua harus bohong sama gue, seandainya kalian coba jujur dari awal ke gue mungkin gue bisa menerimanya. Tapi apa? Kebohongan yang kalian sembunyiin terutama Sehan, gue kecewa sama dia."

"Gue malah dapet omongan ini dari mulut lo, bukan dari mulut Suami gue langsung, gue kecewa sama kalian terutama ke Sehan." Mata Ana sudah berkaca kaca.

"Tenang dulu Na, semuanya ini akan berkahir." Timpal Libra.

"Apa maksud lo."

"Karena Sehan udah keluar dari Finex dan lengser dari ketuanya."

Not A DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang