Kebusukan Putra selama ini akhirnya telah terbongkar karena kejadian kemarin.
Sehan menjelaskan semuanya kepada Kirana di depan Ana secara rinci, Kirana benar-benar sangat syok atas perbuatan suaminya di masalalu.
"Ma-mas jadi kamu punya anak selain Sehan, hiks!" Ucap Kirana yang sudah menangis di pelukan Ana, Putra tetap saja diam tidak menjawab.
"Kenapa kamu bohong sama aku mas, kenapa kamu sejahat itu dulu? Kenapa, kamu itu seperti pembunuh berdarah dingin, Mas, hiks."
Ana dan Sehan hanya diam mendengarkan, "seharusnya kamu jujur dari awal sama kita, mungkin kejadian ini ngga seperti sekarang, kamu ngga punya hati mas, anakmu di luaran sana mungkin nyari kamu dan kamu disini apa? Dan kamu tega nyeblosin sahabatmu sendiri ke penjara karena demi dirimu sendiri, dan kamu tau imbasnya kepada siapa? Ke anak kita mas, Sehan," ucap Kirana.
"Papah, udah ngerusakin persahabatan aku sama Sendi, puas pah?" Kata Sehan ikut berbicara.
"Udah cukup, Han. Ayo kita pulang nanti besok kesini lagi," lanjut Ana, "Mah, aku pamit dulu ya, Mamah tenangin diri dulu, dan maaf aku sama Sehan ngga bisa lama-lama disini," ucap Ana.
"Aku benci sama papah," ucap Sehan lalu pergi begitu saja.
Di rumah.
"Sayang, udah dong jangan cemberut terus," lahh ini Ana kenapa, masalah ini kayanya di anggap enteng ya oleh Ana.
"Hmm!"
Sehan membaringkan tubuhnya di sofa dengan keadaan tubuhnya yang lelah, percuma Ana membujuk ini itu tidak akan mempan, toh! Mood Sehan sedang tidak baik.
"Sehan, sudah. Alhamdulillah sekarang semuanya udah terbongkar, mungkin sekarang kamu benci sama papah kamu sendiri, inget! Apapun yang di lakukan di masalalu dan seburuk apapun itu masih tetap papahmu. Kamu boleh benci tapi jangan sampai ngga mau memaafkan, semua ada jalannya, kita jalani sama-sama." ucap Ana berusha meyakinkan Sehan.
Lanjut Ana,"sekarang kita tinggal cari tau dimana mereka, dan siapa mereka. Aku percaya sama Mamah Kirana pasti Mamah nerima semua ini, mungkin sekarang ngga tapi nanti iya. Sama seperti kamu, Han. Ego kamu turunkan sedikit, pikiran kamu tenangkan dulu setelah itu ambil tindakan dengan baik." Sepertinya ucapan Ana tidak mempan, tadinya Ana duduk di sofa sekarang Ana duduk lesehan di bawah lalu tubuhnya mengahadap kepada Sehan yang sedang membaringkan dirinya.
"Denger ngga sihh! Kalau begitu mulu gantengnya jadi ilang loh," ucap Ana sembari mengkerucutkan bibirnya.
"Makasih ya!" Ucap Sehan, huh! Akhirnya berbicara juga.
"Makasih untuk apa?" tanya Ana.
"Dari kamu, akhirnya aku cari tau semua ini dan akhirnya ketemu semua jawabannya," kata Sehan menatap manik mata Ana.
"Akhirnya, aku tau masalah kalian berdua penyebabnya karena ini." ucap Ana.
"I-iya, Na!"
"Ada satu lagi, Na kamu pasti bakal tau itu tapi ngga untuk sekarang." Batin Sehan.
"Yaudah sekarang aku bikinin kamu teh anget ya," tawa Ana kepada Sehan.
"Pengennya kamu!" Manjanya Sehan kambuh lagi, dah.
"Jangan bercanda, Han. Oh iya! Atau mau susu anget aja biar kamunya rileks," tawar Ana kembali tanpa memperdulikan maksud Sehan itu apa.
"Mau susu kamu aja," Ambingu Sehan, Ana langsung konek.
"Han, apa sihh ngalantur aja."
"Lahh iya kan susu kamu juga bikin anget loh, Na. Apa kamu ngga tau, kalau ngga tau mari kita coba." Ucap Sehan membuat Ana membulatkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Dreams
أدب المراهقينseorang siswi sma yang menyukai secara diam diam kepada cowok most wanted sekolah awalnya hanya halu dan khayalan semata. Tetapi takdir berkata lain mereka di persatukan dalam waktu yang salah! penyebabnya apa sehingga mereka bisa berasatu? apakah k...