PART 8

157 72 15
                                    

--nyatanya aku tidak takut jatuh cinta. Yang kutakuti adalah orang yang telah kucintai dengan begitu penuh, ternyata mencintaiku hanya separuh--
.


~clara anatasya kenzolora~

--------------------------------------

Happy reading:))

Sore ini setelah pulang sekolah Ana bersama Sehan ada fithing baju pengantin.

"Sehan! buruan dong lama banget sih bawa motornya." ujar Ana kesal

Pasalnya Sehan sekarang membawa motor kaya suster lagi ngesot!! Lama lama penyakit encok Ana kambuh.

"Iya sabar."

"Iya tapi ini Bunda sama Mamah udah nungguin lama katanya di situ."

"Iya iya, bawel banget sih." jawab Sehan dengan melihat ke arah Ana lewat kaca spionnya.

Akhirnya mereka sampai di butik yang sudah di beritahukan oleh Maya.

"Kalian kemana dulu sih?" Tanya Maya tanpak kesal.

"Maaf Bun, lagian ni anak lama banget bawa motornya." ujar Ana sebal.

"Hehee kan biar bisa modus dulu dikit Bun," kata Sehan dengan senyum lebarnya.

Ya! Sehan sekarang sudah memanggil bunda ke Maya alasannya karena sebentar lagi Sehan akan menjadi menantu Maya, sama dengan Ana juga begitu ke mamahnya Sehan.

"Ahh! kamu bisa aja." kata Maya sambil terkekeh.

"Tadi bunda udah milihin baju pengantin buat kamu, siapa tau cocok sama tubuh kamu."

"Mana Bun?" tanya Ana.

Maya menunjuk ke arah gaun pengantin berwarna putih yang kelihatannya simple tapi elegan dan pas kalau sudah di pakaikan ke tubuh mungil Ana. Tidak terlalu banyak aksesoris yang menempel disana, karna Ana yang meminta begitu, agar tidak susah. Satu lagi Ana meminta yang tidak mengekspos tubuh Ana, karna Ana tidak suka nanti tubuhnya itu menjadi bahan tontonan gratis.

"Gih coba." suruh Kirana.

akhirnya Ana mencoba gaun pengantin itu, dan saat Ana akan menutup resleting gaunnya, Ana kesusahan untuk melakukannya, karna tidak terjangkau ke belakang.

Daripada ada apa apa sama gaunnya kan sayang! Jadi Ana memutuskan untuk minta bantuan dengan orang yang berada di luar.

"Bun, mah! Aku kesusahan nih, tolong bantuin dong!" teriak Ana dari dalam.

"Euh kamu mau kemana,"  heran Kirana, pasalnya anaknya itu main nyelonong mau masuk ke dalam.

Dan suaranya mereka masih bisa terdengar oleh Ana.

"Mau masuk lah!" kata Sehan sangat antusias.

"Eitss!! Enak aja, ngga boleh."

"Ngebet banget sih jeng anak kamu itu." ujar Maya tekekeh melihat tingkah konyol calon menantunya itu.

"Canda kali, Ma." cengir Sehan.

"Bunda aja ya yang masuk ke dalam" ucap Maya.

"Iya bunda."

Lanjut Ana,"bunda ini ngetutup resletingnya susah, tolong bantuin" ucap Ana pelan.

"Aduhh ngga nyampe ya ternyata."

Maya membantu Ana untuk menutup reseltingnya dan akhirnya selasai pakai gaunnya. Sungguh ribet!

"Yaampun, anak bunda ini cantik banget sih. Coba deh buka iket rambutnya." titah Maya.

Not A DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang