Disclaimer: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, tidak ada unsur kesengajaan dan hanya kebetulan semata.
WARNING: BL, Boyxboy, Gay stories, Omegaverse, Mafia AU.
| Chapter 15: Mate |
Nieuwe Stad, Distrik 1
RINTIK hujan yang turun mengguyur tanah di sekitar gedung Zeven Kruin melepaskan partikel geosmin ke udara—membuat Rasha mencium wangi petrikor seketika ia turun dari mobilnya. Setelah merapihkan jasnya, Rasha berjalan masuk ke dalam gedung itu bersama kakak kembarnya. Di depan pintu utama gedung Zeven Kruin tampak Gardha dan Rivano sudah berdiri dengan sikap siaga dan segera mengikuti kedua anak kembar itu masuk ke dalam.
Sembari melangkahkan kakinya ke arah lift, Ragasha berkata pelan kembarannya, "I can take it from here. You should go back with Gardha and rest at home."
"I'm okay, Aga." ujar Rasha. "Absennya kehadiranku di perkenalan kepala keluarga Caturangga yang baru justru bisa memberikan kesan bahwa keluarga Mahapraja masih mengganggap masalah dengan keluarga Caturangga belum selesai. Apalagi Axel tadi sudah mengundang kita datang secara personal." sambungnya.
Ragasha belum sempat menyahut saat atensinya mendadak teralihkan oleh panggilan yang masuk di ponselnya. Ia menatap layar ponsel di tangannya sejenak sebelum berkata, "I have to take this call. You go first, I'll catch up later."
Rasha memandangi sosok kakaknya yang berjalan menjauh sebelum akhirnya pandangannya kembali teralih oleh pintu lift yang terbuka. Segera ia masuk ke dalam ditemani oleh Gardha dan Rivano.
Pintu lift itu kembali terbuka di lantai 81 dan Rasha segera berjalan keluar menuju ruang pertemuan kepala keluarga svar sapta yang terletak di paling ujung. Sosok Rasha yang berdiri di depan pintu yang baru terbuka itu tampak mengejutkan para kepala keluarga svar sapta yang telah hadir disana.
"Rasha?" panggil Kinan dengan mata melebar. Ia tampak tak percaya melihat sang omega yang berdiri di depan pintu.
"Kenapa Rasha ada disini?" timpal Andrea sembari menoleh ke arah Axel yang duduk di kursi tengah.
"Aku sengaja mengundang Rasha untuk datang malam ini." ungkap Axel. "Have a seat and join us, Rasha." sambungnya.
Rasha menarik senyum tipis lalu duduk di salah satu kursi kosong di dekat Kinan—diikuti oleh Gardha dan Rivano di belakangnya. Matanya segera menyapu sekeliling. Hanya ada 4 kepala keluarga termasuk dirinya yang hadir. Ia lalu melirik ke arah Axel, "Did I miss something?" tanyanya.
"No. We are still waiting for Iza—the new head of Caturangga family."
"I see."
"Where is your brother?"
"He'll be here in minutes."
"Ragasha juga akan hadir?" tanya Andrea dengan intonasi suara meninggi. Ia kemudian memandang Axel dengan heran. "Maaf sebelumnya Axel, tapi apakah ini tidak terlalu cepat? Mengingat apa yang dilakukan oleh Ragasha pada Nara—"
"—And what did my brother do, exactly, Andrea?" potong Rasha sembari menyandarkan punggung pada kursi di belakangnya. Ia menopangkan dagu pada punggung tangannya sembari menatap kepala keluarga Daneswara itu dengan tajam. "Ingat, bukan keluarga Mahapraja duluan yang melanggar apa yang telah kita sepakati." sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BΩSS [BXB]
Ficção Geral"What if" Rasha take the throne? THE BOSS S t a t u s : c o m p l e t e [ 2018 - 2020 ]