Chapter 16: Betrayal

3.5K 365 75
                                    

Disclaimer: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, tidak ada unsur kesengajaan dan hanya kebetulan semata.

WARNING: BL, Boyxboy, Gay stories, Omegaverse, Mafia AU.

A/N:
Are you guys doing okay during this pandemic? Let me know.

| Chapter 16: Betrayal |


Kaneel, Distrik 5


HAL yang paling menyedihkan dari sebuah pengkhianatan adalah ia selalu datang dari pihak terdekat kita tanpa peringatan. Rasha paham akan hal itu, karena pengkhianatan dalam tubuh svar sapta-lah yang nyaris menghapuskan garis keturunan keluarga Ankawijaya sekaligus merengut nyawa ibunya. Rasha paham bahwa menaruh kepercayaannya pada orang yang salah dapat dengan mudah membuatnya merenggang nyawa—oleh karena itulah selama ini Rasha selalu membuat garis pembatas dan menarik diri dari orang lain.

Kesalahan pertama yang Rasha buat adalah ia menurunkan pertahanannya di hadapan Alex. Alex bagaikan sinar matahari yang dapat menyeruak masuk dari sedikit celah yang ada. Rasanya hangat dan menenangkan, hingga akhirnya Rasha enggan membiarkannya pergi. Dan kesalahan terakhir yang Rasha buat—mungkin yang paling fatal—adalah ia tanpa sadar jatuh hati pada sang alpha.

Rasha menghela napas panjang di belakang meja kerjanya sambil memejamkan mata dan memijit pangkal hidungnya. Di hadapannya Gardha dan Rivano berdiri bersebelahan, masing-masing dengan dokumen di tangan.

"Kenapa kita bisa melewatkan informasi bahwa Alex memiliki hubungan dengan svar sapta?" tanya Rasha, masih memejamkan mata. Ia menarik napas panjang, berusaha untuk mengatur ulang pola napasnya. "Maksud saya, bukankah kita sudah melakukan background check sebelumnya?"

"—maaf bos, itu adalah murni kesalahan saya." ungkap Rivano. "Saya tidak mencaritahu lebih lanjut mengenai ibu kandung Alexander Adinata karena saya pikir itu tidak ada hubungannya dengan svar sapta." lanjutnya.

"Dan ternyata?" tanya Rasha.

"Kami berasumsi ibu kandung Alexander memiliki hubungan dengan salah satu kepala keluarga svar sapta terdahulu." jawab Gardha, menggantikan sang alpha.

"Asumsi?"

"Maaf bos, tapi jaringan informasi yang kita miliki saat ini tidak bisa mendapatkan informasi lebih lanjut."

Rasha membuka matanya, terdiam sejenak mengamati dua anak buahnya yang berdiri di hadapannya. "Kalau sampai jaringan kita tidak bisa mendapatkan informasi apa pun, itu artinya ada keluarga svar sapta lain yang menutup informasi itu." gumam Rasha. Ia lalu mendengus, "Cakrawangsa."

Rasha menyandarkan punggungnya pada kursi di belakangnya dan kembali memejamkan mata. Arus pikirannya menariknya mundur pada memori selektif di setiap momen dimana Alex selalu tersenyum padanya di setiap kesempatan. Memori itu kemudian berganti dan menariknya pada saat ia meninggalkan Alex dan berakhir pada saat ia melihat perubahan ekspresi di wajah sang alpha dalam penggalan video yang diberikan oleh Axel. Rasha merasakan nyeri pada inti jantungnya.

Sang kepala keluarga Mahapraja itu kembali membuka kelopak matanya lalu berkata pelan, "I need you to find me every blue print of Cakrawangsa's mansion."

THE BΩSS [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang