Chapter 29: Wedding

4.1K 334 50
                                    

Disclaimer: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, tidak ada unsur kesengajaan dan hanya kebetulan semata.

WARNING: BL, Boyxboy, Gay stories, Omegaverse, Mafia AU.

Thank you for 2k vote!

| Chapter 29: Wedding |




Kaneel, Distrik 5



DUA minggu telah berselang sejak makan malam yang diadakan di Lily Mansion. Setelah memastikan bahwa suasana di Iauva telah kembali aman dan terkendali, Ragasha pun segera mengurus pesta pernikahan adik kembarnya. Sesuai permintaan Rasha, pesta pernikahan itu diadakan secara privat dan sederhana. Hanya keluarga dan kerabat terdekat yang akan diundang hadir.

Ragasha turun tangan langsung dalam perencanaan pesta itu. Meski pesta itu tidak dirayakan dalam skala besar, sang kepala keluarga Mahapraja itu ingin memastikan bahwa semuanya sempurna.

Dan akhirnya hari yang dinanti pun tiba juga. Ragasha membetulkan dasinya sebelum ia melangkahkan kakinya mendekat pada kamar ganti adiknya. Sang kepala keluarga Mahapraja itu mengetuk pintu pelan sebelum ia berjalan masuk ke dalam. Disana, ia melihat Rasha yang berdiri di depan cermin. Sang omega itu mengenakan three piece suit putih yang senada dengan warna kulitnya. Rambutnya yang hitam legam ia biarkan jatuh tanpa ditata. Meski sederhana, siapa pun setuju akan bahwa Rasha tetap tampak menawan hari ini.

Ragasha tersenyum lalu melangkahkan kakinya ke arah adik kembarnya. Ia mengelus wajah Rasha dengan punggung tangannya. "You look perfect today." ujar sang sulung.

Rasha balas tersenyum. "Thanks."

"Jadi, sudah siap memulai hidup baru?" tanya Ragasha sambil nyengir tipis. Melihat adik kembarnya hanya tertawa, Ragasha pun tersenyum. Ia lalu menambahkan dengan raut wajah lebih serius, "Dan yang kumaksud bukan hanya soal pernikahan, Acha."

Rasha terdiam sejenak, berusaha membaca arah pembicaraan kakaknya. Melihat sorot mata Ragasha yang menatap lurus ke arahnya, Rasha sadar bahwa kakak kembarnya tengah membicarakan posisinya di dalam keluarga Mahapraja dan keterlibatannya dalam svar sapta setelah ini.

"Aga, aku—"

Ragasha memotongnya lebih dulu sambil menggelengkan kepalanya. "No." ujar sang sulung singkat. Matanya menatap tajam ke arah Rasha. "Kamu tidak boleh lagi ikut dalam pertemuan svar sapta—untuk alasan apa pun. Dan kamu juga tidak akan lagi mengurus bisnis keluarga Mahapraja." sambungnya.

Rahang Rasha mengeras. Ia paham betapa beratnya beban Ragasha jika sang kakak harus menanggung semuanya seorang diri. Bukan hanya menjalankan kewajibannya sebagai kepala keluarga, tidak ada jaminan juga bahwa situasi damai saat ini akan bertahan untuk seterusnya. Bisa saja anggota keluarga svar sapta yang ada menyimpan dendam akan memberontak di kemudian hari. Rasha merasa dirinya kelewat egois jika ia membiarkan kakak kembarnya menanggung semuanya sementara ia hidup dengan tenang bersama alphanya. Ia kontan menggelengkan kepalanya.

"Biarkan aku tetap membantu." ujar Rasha, menatap lurus ke arah kakaknya. "Setidaknya dalam urusan keluarga kita. Aku janji tidak akan bertindak gegabah." sambungnya.

"Tidak boleh." ulang Ragasha lagi. Ia melirik ke arah perut adik kembarnya. "Aku tidak mau mengambil resiko dan keputusanku sudah final." tandasnya.

THE BΩSS [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang