Bab 13 - "Yang Dimuliakan" Pertama

95 13 1
                                    

WARNING: GORE

Ternyata V memang adalah "Yang Dimuliakan" yang pertama.

Semuanya berhubungan. Gerombolan perampok yang menghabisi para penghuni asli mansion rupanya belum cukup puas. Mereka memutuskan untuk turun ke Desa Selatan, menjarah para warga mulai dari pinggiran desa. Para perampok ini cukup cerdas. Mereka beraksi diam-diam di malam hari, menjarah sedikit demi sedikit, namun tidak segan melukai bahkan membunuh para warga malang yang menjadi target mereka. Hal tersebut tentu meninggalkan terror bagi penduduk desa yang menemukan mayat keesokan paginya. Apalagi mayat-mayat itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan—tulang yang hancur di beberapa bagian, raut wajah yang menyiratkan ketakutan luar biasa, serta pembuluh darah yang kering kerontang.

Dapat ditebak, terdapat seorang vampir di antara para perampok itu.

V dan Rika yang menyadari ini terlebih dulu. Namun, ketika menyampaikan ini kepada warga, mereka malah dicemooh. Mitos mengenai vampir telah lama beredar di desa mereka, tetapi tidak seorang pun menganggap dongeng itu nyata. Mereka hanya menggunakan mitos tersebut untuk menakut-nakuti anak-anak agar tidak berkeliaran hingga larut malam.

Tetapi sejak kecil Rika tidak pernah takut akan kisah tersebut. Sebaliknya, dia justru terobsesi. Diam-diam, Rika mengusut dongeng tersebut selama bertahun-tahun hingga dapat memperoleh sebotol kecil darah vampir. Jika darah itu diminumkan kepada manusia, yang kemudian meninggal saat darah tersebut masih terdapat dalam tubuhnya, manusia itu akan bangkit kembali sebagai vampir.

Rika tahu itu, tetapi dia belum tahu persentase keberhasilannya. Dia mengungkapkan kegundahan ini pada V, mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya cara yang dapat mereka gunakan untuk mengusir gerombolan perampok itu. Namun dia takut cara tersebut gagal. Dia mungkin akan meninggal dalam prosesnya. V jelas tidak membiarkan itu terjadi. Maka V, yang dibutakan oleh cintanya kepada gadis itu, mengajukan diri untuk menggantikan Rika.

Rika setuju begitu saja. Bahkan, dia turun tangan menguburkan V sendiri. Tidak ada satu pun warga desa yang mengetahui 'eksperimen kecil' mereka. Siapa sangka, 'eksperimen kecil' ini berhasil. V bangkit dari kubur sebagai makhluk abadi, sekaligus monster yang nyaris gila karena haus darah.

Rika segera mengarahkan V ke mansion tempat para perampok itu bersarang. Saat itu V baru bangkit dari kematian, secara harafiah, dan dahaga yang dirasakannya begitu menyiksa hingga dia kehilangan akal sehat. Rencana awal mereka untuk sekedar mengusir para perampok itu terlupakan, dia justru menghabisi mereka semua. Vampir yang bercokol di antara gerombolan perampok itu sudah tua, bukan tandingan vampir baru seperti V yang masih sangat kuat akibat sisa-sisa darah manusia dalam tubuhnya. Dengan mudah V mengalahkan vampir tua itu, lalu menghisap habis darah antek-anteknya.

Baru setelah tidak ada lagi setetes darah pun yang tersisa, akal sehat V kembali. Dalam mansion itu bergeletakan belasan mayat—mayat para perampok serta mayat penghuni asli mansion yang sudah mulai membusuk. Tangan dan mulutnya berlumuran darah. Bahkan ketika dia menangis akibat frustasi pun, matanya mengucurkan darah. Tubuhnya sudah tidak lagi mampu menghasilkan air mata.

Terguncang, V berlari kembali kepada Rika, mengharapkan penghiburan dan perlindungan dari kekasihnya itu. Namun, Rika justru mengusir V. Dia meminta V untuk tidak pernah menginjakkan kaki di desanya lagi.

"Maafkan aku," kata Rika waktu itu. Suaranya terdengar sangat sedih. "Saat ini kau bukan lagi V yang dulu. Keberadaanmu di sini justru dapat membahayakan warga desa yang lain."

V tidak tahu seperti apa raut wajahnya saat itu. Otaknya menolak bekerja. Tidak ada lagi tempat baginya untuk pulang. Tersaruk-saruk dia kembali ke dalam hutan hingga ambruk di depan pintu mansion. Rupanya matahari telah terbit, namun V terlalu kebas untuk menyadari tubuhnya terbakar. Separuh tubuhnya telah hangus. Daging dan kulitnya meleleh, hingga sebagian tulang-tulangnya nampak. Baru setelah dia berhasil menyeret tubuhnya ke dalam bayang-bayang, merasakan jaringan otot dan kulitnya beregenerasi, kesadaran menghantamnya. Kehidupannya sebagai manusia telah berakhir. Jiwanya terkutuk sekarang, selamanya.

Lelaki yang Merindukan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang