Chapter 2 With Friends

11.4K 965 48
                                    

Story ini, chapter nya memang pendek.

.

.

Sean Xiao Ran, merasa bersalah pada adiknya, karena tidak bisa menepati janji.

Dia pun memutuskan untuk menghubungi sang adik.

Xiao Zhan dan Xiao Ran bicara melalui sambungan telpon.

"Halooo, jie jie, kenapa belum sampai bukan kah seharus nya tiba siang ini?"tanya Xiao Zhan, dengan nada kesal.

"Zhanzhan penerbangan jie di
cancel sampai minggu depan. ada hal
penting harus di selesaikan!" Xiao Ran tau adiknya pasti kecewa sekali.

" Jie, kenapa tidak cepat bilang. aku sudah menuggu mu sejak tadi..." dalam hati Xiao Zhan kecewa. Berharap sang kakak kembali secepatnya, jadi ada teman di rumah.
Nyata nya, ayah, ibu dan kakak nya sama saja, Semua sibuk.

Meski yang terdengar di telinga Xiao Ran hanya panggilan Jie dari adiknya.
Tapi Xiao Ran sangat paham kekecewaan Adik manja nya.

"Maaf zhanzhan..." dalam hati Xiao Ran
"Apa ibu di rumah ?" tanya Xiao Ran.

Xiao Ran menanyakan ibu nya karena di hubungi beberapa kali tapi tidak ada jawaban.

"tau ahh, Byeee...." Xiao Zhan mematikan telpon, tidak peduli.
Itu baik atau tidak, bersikap kurang ajar pada sang kakak.

tut....tut..

"Apa sebaik nya aku ke rumah bibi saja" Xiao Zhan  sambil mikir, duduk di sofa seorang diri.

Xiao Zhan langsung berdiri dan mengambil jaket lalu keluar Dan minta di antar oleh sopir.
"paman, kita ke rumah bibi!" minta nya dengan sopan.

"baik tuan muda." jawab sang sopir mulai menyalakan mesin mobil.

Setibanya di kediaman bibi nya
(Sean ziyuan/nyonya Jiang) adik perempuan ayah xiao zhan lebih tepatnya ibu Jiang cheng. Xiao zhan langsung berteriak seperti biasa.

"I am coming......" suara khas dirinya menggema di ruang tamu.

Bugggg...

Jiang Cheng merasa terganggu dengan teriakan Xiao Zhan.

"Yeaakkkkk, ChengCheng kenapa
kau melempar ku?" Xiao zhan teriak menatap garang ke Jiang Cheng.
dan melipat tangan di dada.

"Kenapa pula kau selalu saja teriak tiap datang di rumah? " balas Jiang cheng tidak kalah keras suaranya.

"Suka-suka ku, lalu kenapa kau yang
repot?" tanya nya seolah tak ada yang salah, Xiao zhan memaling kan wajah nya.
Sambil berjalan menuju sofa.

"Ini rumah ku-"
belum sempat  jiang cheng menyelesaikan pembicaraan  ibunya datang.

"ChengCheng, zhanzhan, kenapa kalian ribut-ribut? " tanya nyonya jiang.
Melihat putra dan ponakan nya.

"Ahh.... bibi aku datang" Xiao zhan sedikit membukuk tanda memberi salam pada yang lebih tua.

"Ibuku suda tau kau datang bodoh" jiang cheng sinis.

nyonya jiang menggeleng kepala
heran melihat tingkah kedua bocah itu. tiap ketemu pasti berdebat,
tidak ketemu saling merindukan.

"Zhan zhan kau sudah makan sayang;?" bibinya tau, di rumah
gege nya/tuan Sean, jarang sekali ada orang selain pelayan.

"Sudah bi, tapi kalau ada makanan
lagi boleh, hahahahha" Xiao zhan tertawa.
Di keluarga Jiang, xiao zhan bisa tertawa lepas.
Bedah dengan rumah nya yang bak istana tapi sepi. Tak ada canda tawa.

Our Home YiZhan| EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang