Cooking

13.1K 1.3K 111
                                    

🌷🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷

Melissa sudah berhenti menangis ketika akhirnya Jeon Jonas menggendongnya ala koala, mengecupi pipi berisi gadis itu agar setidaknya melupakan rasa sakit di tangannya. Pria itu tersenyum hangat, membenarkan letak rambut Melissa lalu membawanya duduk di sebuah kursi dengan posisi berpangkuan.

Keduanya masih saling bungkam, meski tangan Jeon Jonas selalu aktif menyentuh pipi maupun mengusap punggung Melissa dengan sayang.
Detik selanjutnya pria itu menahan nafas tatkala Melissa yang tengah bersandar di dadanya membawa jari lentiknya membuat pola-pola abstrak di dada telanjang pria itu.

“Jangan sayang..”

Melissa masih diam dan tetap melanjutkan gerakan jarinya. Ia suka bagian dimana aroma khas Jeon Jonas sangat menyatu dengan penciumannya, ia suka menyentuh bagian mengkilap di tubuh pria itu karena keringat, dan ia suka bagian dimana ia akan selalu bersama pria itu dengan posisi seperti ini.

Jeon Jonas mengerang pelan, merasa tersiksa dengan sentuhan polos gadis belia itu.

“Jangan menyentuhnya seperti itu.”

Maksud Jeon Jonas, bisa saja ia berubah menjadi singa jantan jika sedang bergairah.

Jeon Jonas bangkit, membuat Melissa mendongak dan tersentak tatkala ia dibawa ke atas meja yang ada di sana. Pria itu mencondongkan wajah, membuat Melissa terperangkap saat tubuh pria itu berada di antara kaki-kakinya.

“P-Paman..”

Gadis itu menengadahkan kepala ketika kepala Jeon Jonas berada di lehernya, mengendus aroma tubuhnya lalu memberi ciuman panjang di sana. Salah Melissa karena tidak mendengarkan pria itu untuk berhenti menyentuh tubuh sensitifnya.

“Pinky, aku sangat menginginkanmu.”

Kepala pria itu masih berada di cerukan lehernya, Melissa bergidik geli begitu nafas pria itu berhembus lama di sana. Tapi tidak berlangsung lama, pria itu segera menjauhkan diri ketika menyadari tangan Melissa yang terluka.

Jeon Jonas mendesah frustrasi, untuk menghalau nafsu besarnya ia kemudian melumat bibir merah muda gadis itu sedikit lama sampai akhirnya melepaskannya dan membawa Melissa keluar dari ruangan itu dengan menggendongnya ke dalam rumah.

Hampir tengah malam, Jeon Jonas tiba-tiba merasa menyesal karena meminta gadis itu untuk berlatih sementara ia sendiri tahu jika gadis itu butuh istrahat untuk kembali bersekolah besok.

“Paman akan pergi?” tanya Melissa saat Jeon Jonas telah membawanya ke tempat tidur dan pria itu beringsut turun.

“Tidurlah.”

“Aku-” Melissa memainkan ujung rambutnya. “Aku rindu Paman.”

Dada Jeon Jonas bergemuruh, ia tahu mengapa Melissa mengungkapkan itu saat ini, mungkin gadis itu mulai menyadari jika Jeon Jonas sedikit menghindarinya.

MY PINKY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang