Deal?

8.4K 1K 429
                                    


INI HOT GUY GUYS. HOT GUY.
Judulnya aku ganti, sementara. Mungkin nanti bakal balik jadi Hot guy lagi.

Jeon-Jonas kembali ke dalam kamar dengan semangkuk bubur dan sup ayam, juga air putih yang mengisi sebuah gelas panjang. Ia mengeryit saat melihat Melissa yang sebelumnya bermain ponsel segera memeluk boneka hiu ketika ia datang.

Ia duduk di tepi ranjang, kembali menaruh punggung tangannnya ke kening Melissa yang sudah tidak sepanas sebelumnya.

"Aku membuatkan bubur."

Tidak mendapat sahutan dari wanita itu, Jeon-Jonas mengusap rambut Melissa, menaruh anak rambut yang menutupi sebagian wajah wanita itu ke belakang telinga.

"Mengantuk?"

"Aku ingin sendiri," sahut Melissa.

"Ada apa? apa yang membuatmu marah?"

Melissa tidak menjawab, memilih menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang sembari membuka ponsel.

"Bubur dan supnya lebih lezat jika dimakan sekarang. Ingin disuapi?"

"Tidak."

Jeon-Jonas menghela napas. "Aku membuat kesalahan?"

"Tanyakan pada dirimu sendiri."

Jeon-Jonas melotot. "Siapa yang mengajarimu bicara kasar seperti itu?"

"Kenapa?"

"Aku bertanya padamu, Melissa."

"Aku tidak bertanya apa pun saat kau bicara berdua dengan Daniela."

Jeon-Jonas mengembuskan napas.

"Jadi ini tentang Daniela?"

Melissa mendengkus, berpura-pura sibuk dengan ponsel.

"Siapa yang memberitahumu? Kedua temanmu?"

Masih tak acuh, Melissa mendengkus lebih keras.

"Daniela ingin bertemu temannya, kami tidak sengaja bertemu saat berada di lobi. Dia mengajakku bicara, hanya itu."

Meletakkan ponselnya sembarang, Melissa menarik selimut hingga batas dada lalu berbaring menyamping, memunggungi Jeon-Jonas.

"Tidak terjadi apa pun, Sayang. Jangan salah paham." Ia meletakkan nampan di atas nakas, memegang pelan bahu wanita itu lalu membalikkan badannya.

"Aku jelaskan. Daniela hanya bertanya beberapa hal yang tidak terlalu penting-"

"Bukankah seharusnya ... kau yang mengajakku bicara, Jeon?" tanya Daniela dengan tangan terlipat di depan dada.

"Kau tidak mengundangku untuk datang ke acara pernikahanmu. You don't even tell me about your wedding."

"Kami tidak mengundang siapapun, Daniela. Pernikahan itu dilakukan secara tertutup."

"Dan kau sengaja tidak mengundangku? Even when we're close friends?"

Jeon-Jonas mendesah. "Kau sudah mengetahui jawabannya, Daniela. Jangan membuang-buang waktuku. Melissa sakit, aku harus membeli obat."

"Kau harus menjelaskan banyak hal, Jeon. Tentang kalian, tentang wanita itu."

"Aku tidak punya alasan untuk menceritakan apa pun padamu, Daniela. Jangan memaksaku."

"Bibi Krista menyukaiku, Bibi bahkan sempat ingin menikahkanku denganmu. Tahu fakta itu?"

"Sekarang Ibu menyukai Melissa, dan dia merestui kami. Apa lagi yang kau inginkan?"

MY PINKY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang