Gun

11.1K 1.1K 353
                                    

Ben tahu ia harus melakukan sesuatu, jika Jeon Jonas tahu kebenaran tentang Hans maka dipastikan kebohongan yang dilakukan Hans akan menjadi kenyataan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ben tahu ia harus melakukan sesuatu, jika Jeon Jonas tahu kebenaran tentang Hans maka dipastikan kebohongan yang dilakukan Hans akan menjadi kenyataan.

Hans adalah anak buah yang loyal, pria itu selalu melakukan tugas dengan baik. Kecuali karena wanita bernama Melissa, pria itu nyaris dikatakan sempurna untuk melakukan semua jenis pekerjaan.

Ben mengusap dagunya sementara tangan yang lain disandarkan pada dinding mobil, tayangan film aksi romantis di layar lebar sana sama sekali tidak membuatnya tertarik, ia lebih memilih meluruskan tatapannya pada mobil hitam yang diisi oleh Melissa dan Jeon Jonas.

Pasangan itu saling berpegangan tangan meski pandangan mereka saling terkunci pada tayangan mendebarkan yang dapat ditelan oleh tatapan. Menonton bioskop ala drive in adalah usul Maggie, ia dan Jeongin melakukannya kemarin, wanita itu bersemangat menceritakan keromantisan mereka selama menonton di dalam mobil, suasananya berbeda dan mereka tidak perlu takut-takut untuk berciuman atau saling menyentuh. Jadi tadi sore, Melissa mengatakannya pada Jeon Jonas dan pria itu tidak perlu banyak berpikir untuk langsung menyanggupi.

Melissa menoleh saat tangannya terangkat, Jeon Jonas menggenggamnya sebelum akhirnya memberi kecupan lembut di punggung tangan.

“Masih belum berubah pikiran?” tanya Jeon Jonas.

“Aku tidak bisa, Paman. Aku berangkat dengan Maggie jadi aku juga akan pulang dengannya.”

Mereka sempat berargumen mengenai kepulangan ke Las Vegas. Jeon Jonas menginginkan wanita itu pulang bersamanya dengan helikopter, sedangkan Melissa justru bersikeras akan pulang dengan Maggie karena sudah terikat janji. Jeon Jonas nyaris mengusulkan Maggie dan Jeongin agar menaiki helikopter miliknya juga, namun mengingat helikopter itu hanya berkapisitas empat penumpang, Jeon Jonas mengurungkan niat.

“Kau harusnya memberitahu letak rumahmu juga agar aku ke sana.”

“Aku akan menemui Paman.”

“Apa kau tinggal dengan laki-laki sekarang?” Suara pria itu menegang samar dan Melissa harus mengingatkan dirinya untuk tidak menyebut Hans sesuai permintaan Ben.

“Tidak, aku tinggal sendiri.” Jeon Jonas menghela napas, tatapannya akhirnya kembali pada layar.

“Itu artinya kau sedang menolakku.” Melissa tersenyum geli, ia memainkan jari-jari panjang Jeon Jonas lalu menggigitnya pelan. Jeon Jonas cepat-cepat menoleh.

“Aku mungkin akan menggigitmu kalau kau mengulanginya.” Melissa terkekeh, menaruh kepalanya di leher Jeon Jonas yang hangat.

“Aku sayang Paman.” Jeon Jonas tersenyum miring, mengangkat wanita itu sehingga menghalangi pandangannya dari layar besar. Menatap wajah Melissa mendadak jauh lebih menyenangkan.

Ketika napas hangat wanita itu menggoda lehernya, Jeon Jonas menarik pelan rambut Melissa untuk melakukan hal yang sama. Wanita itu menjauh karena geli, padahal bulu-bulu di rahang pria itu sudah habis dicukur.

MY PINKY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang