20. Dijodohkan?

4K 281 34
                                    

Walau terkadang keputusan orang tua tak sejalan dengan apa yang diinginkan anak-anaknya, tapi dibalik itu semua mereka telah berusaha memberikan yang terbaik untuk sang buah hati.

~Sakinah
.

.

.

.

Happy Reading💕

"Iya, Ridwan kan anak kami," bukan Ayah Kanaya, melainkan Ayah Ridwan yang menjawab.

"Dan dia itu calon suami kamu." imbuh ayah Kanaya.

"APA?!!"

Seketika keduanya saling memandang dengan tatapan horor. Terlebih lagi Kanaya, gadis itu seketika melamun, berharap jika ia tadi hanya salah dengar.

Kanaya menatap Arina, "Bun, tadi ayah salah ngomong, kan?"

Arina menggeleng, sembari tersenyum. "Ayah nggak salah ngomong. Bener kok, Nak Ridwan ini calon suami kamu. Kami sepakat menjodohkan kalian."

"Dia cuma jadi guru aja bikin gue darah tinggi apalagi naik pangkat jadi suami? Aaarghh gue nggak mauuu!!!"

"Kami semua sudah setuju, sekarang tinggal kalian mengetujuinya atau tidak." ujar Santi— Ibu Ridwan.

Kanaya dan Ridwan saling pandang sebelum berucap serentak.

"Saya tidak setuju."

"Saya setuju."

Kanaya melotot kaget dan langsung menatap Ridwan dengan tatapan tajam. Ridwan yang melihat itu hanya membalasnya dengan tatapan datar.

"Maaf, saya harus bicara empat mata sama Pak Ridwan." ucap Kanaya dengan sopan, bagaimanapun juga disini ada orang tua, dan ia harus menghormatinya.

Setelah mendapat izin, Kanaya mengajak Ridwan berbicara empat mata menggunakan isyaratnya. Ridwan pun hanya mengekor menuruti gadis di depannya.

"Maksudnya apaan sih, Pak? Sembarangan bilang setuju." marah Kanaya setelah mereka sampai di tempat yang agak jauh dari orang tua mereka. Hanya terdapat beberapa orang disini.

"Yang punya pendapat siapa?"

"Ya- Pak Ridwan, lah."

"Nah berarti suka-suka saya mau menerima atau nggak. Lagipula kamu siapa saya berani nyuruh-nyuruh? Jadi istri aja belum."

Kanaya mendecak kesal. "Emangnya saya mau jadi istrinya Pak Ridwan? Sampai kapanpun saya gak akan mau!"

Ridwan mengangkat sebelah alisnya. Sebenarnya ia tengah menahan tawa melihat gadis di depannya ini marah-marah, namun sebisa mungkin ia tahan. Alasan ia menerima perjodohan ini adalah, karena ternyata Kanaya adalah Yaya, teman kecil sekaligus cinta pertamanya. Ia mengetahui hal tersebut dari Santi, saat ia dalam perjalanan kemari.

Jadi Ridwan sudah kebal dengan mulut cerewet gadis itu, lagipula dulu ia juga selalu mendapat omelan dari Kanaya. Menurut Ridwan, ini adalah jawaban dari Allah dan ia tak boleh menyia-nyiakannya.

Sakinah [Sudah Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang