Caraku mencintaimu tulus. Diam, namun doa yang kupanjatkan tak pernah putus.
~Muhammad Ridwan Abraham
.
.
.
Happy Reading"Yak, yang bersih.." ucap Ridwan seperti komandan yang memberi titah pada anak buahnya.
Kanaya menatap mendelik pada Ridwan yang kini tengah duduk di sofa dengan satu kaki yang diletakkan di paha sembari menatapnya. Santuy sekali!
Sebenarnya dari tadi Ridwan sudah membantu Kanaya mencuci mobil, membersihkan kotoran di pojok atas dinding, dan lain-lain. Sekarang Ridwan sedang istirahat karena tugasnya memang sudah selesai. Tinggal memantau istrinya mengerjakan pekerjaan rumah.
"Cerewet banget sih? Bisa diem gak? Saya tabok pake sapu nih!" ancam Kanaya yang membuat Ridwan tergelak.
Ya, sikap dingin Ridwan kini sudah mulai mencair semenjak menikah dengan Kanaya. Ridwan sudah menunjukkan sifat aslinya. Lagipula mengapa ia harus bersikap dingin? Toh ia sekarang sudah tidak larut dalam kesedihan lagi. Justru yang ia sukai sekarang adalah menggoda istri galaknya itu.
"Itu nyapunya kurang bersih. Kalo nggak bersih nanti suamimu berewokan. Itu artinya nanti saya yang berewokan, soalnya saya itu suami kamu," terang Ridwan.
"Lah bodoamat! Yang berewokan kan Pak Ridwan bukan saya," balas Kanaya tak acuh.
"Kamu nggak kasihan sama saya?"
"Big no! Kalo mau bersih, mendingan nyapu aja sendiri. Gak usah nyuruh-nyuruh!"
"Itu udah tugas istri. Jadi istri gak boleh pemalas! Inget, suami juga nggak suka punya istri pemalas!" Ridwan mengutip kata-kata yang diucapkan Kanaya saat saat sarapan tadi.
"Dasar plagiat!"
"Heh, kata nenek-nenek zaman dulu, perempuan itu harus bisa 3M!"
Kanaya menghentikan aktivitasnya dan menatap Ridwan dengan mengerutkan kening. "3M apaan? Menutup, menguras, mengubur? Please deh, saya bukan nyamuk! Itu palingan cuma akal-akalan Pak Ridwan aja, kan? Ngaku!"
"3M buat perempuan itu kalo menurut orang Jawa namanya, macak (merias diri), masak, sama man.." Ridwan menggantungkan ucapannya dan menatap Kanaya ragu. Duh, kenapa ia menjadi canggung begini?
"Nggak jadi. Udah nggak usah dipikirin, sekarang terusin nyapunya,"
"Lah, gimana sih? Man, man, man apa sih? Mandi? Mantu? Mantan?" tanya Kanaya bingung.
"Gak, kamu belum cukup umur." jawab Ridwan berusaha acuh.
"Dasar menyebalkan!" Kanaya meneruskan kegiatan menyapunya tanpa peduli dengan Ridwan yang kini tengah menatapnya dengan garang.
"Itu namanya KDRT, kekasaran dalam rumah tangga!"
***
"Ya Allah, kapan ini akan berakhir?" Kanaya menatap sekeliling kamarnya. Kini ia duduk di bibir ranjang. Kanaya menghela napas berat, lalu memegang kedua kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakinah [Sudah Diterbitkan]
Spiritual[Spin off Sebening Cinta Zeina. Ridwan's Story] Belum di revisi. Revisi hanya ada di versi cetak! Jadi, mohon dimaklumi. [BLURBb] Impian semua orang adalah dipersatukan dengan dia yang dicintai. Begitu juga dengan Ridwan, Ingin dipersatukan dengan...