Jangan mengeluh, karena rasa sakit. Allah menimpakan sakit pada para hamba-Nya tak lain karena teguran juga penggugur dosa yang dilakukan.
~Sakinah
..
Happy Reading💕
Semenjak kejadian tadi Kanaya mendadak mogok bicara. Ia dalam mode marah pada Ridwan. Salah sendiri, asal nggendong anak orang. Itu namanya menyalahi aturan. Dan yang semakin membuatnya kesal adalah tingkah Ridwan yang biasa saja seolah merasa tak bersalah. Aneh memang.
"Ngambekan, dasar macan!"
Tuh, kan, bukannya minta maaf malah ngeledekin. Pria disampingnya ini memang harus dikasih pelajaran.
"Gitu aja marah."
"Bodo!" balas Kanaya tak acuh.
"Padahal cuma gendong sebentar,"
"Tapi Pak Ridwan gak izin dulu sama saya, main seenaknya gendong. Dikira saya boneka yang bisa seenaknya digendong."
Ridwan tak menjawab, melainkan melihat pemandangan sekitar. Mereka masih di sekitar danau dan belum niat pulang ke rumah. Masih nyaman disini.
Kanaya mengambil sebuah kerikil berukuran sedang dan melemparkannya ke danau.
"Jangan dilempar," larang Ridwan.
"Terserah saya."
"Kasihan ikannya, nanti kesakitan gara-gara kepalanya kena timpuk sama batu."
Ucapan Ridwan membuat Kanaya langsung membuat kerikilnya. "Saya mau pulang."
"Yaudah, ayo."
Ridwan dan Kanaya beranjak berdiri. Kanaya langsung melangkah dahulu, meninggalkan Ridwan.
Langit yang sedari tadi mendung kini mulai menurunkan butir-butir air hujan. Seketika gerimis, dan mereka tidak membawa payung.
Karena melihat Kanaya yang kehujanan di depannnya, Ridwan melepaskan jaket yang sedari tadi ia pakai. Pria itu berlari agar bisa berjalan secara berdampingan, lalu memayungi Kanaya menggunakan jaketnya.
"Biar nggak kehujanan," jelas Ridwan sebelum Kanaya berbicara.
"Tapi udah terlanjur basah." Kini gamisnya sudah lumayan basah karena gerimis turun sedikit deras. Kanaya melihat Ridwan yang juga kebasahan, bahkan lebih parah dari dirinya. "Pak Ridwan."
"Kenapa?"
"Kan kita udah terlanjur basah nih, kenapa nggak main hujan-hujanan aja?" ajak Kanaya. Sepertinya seru juga bermain hujan-hujan, terakhir kali hujan-hujanan mungkin sewaktu ia SD.
"Nanti sakit,"
"Nggak kok, percaya deh sama saya," jeda sekian detik. "Ponsel Pak Ridwan disimpen di tas saya aja, Pak, anti air kok."
Ridwan memberikan ponselnya dan langsung disimpan oleh Kanaya. Setelah meletakkan tas di tempat yang aman, Kanaya langsung merebut jaket yang dipegang Ridwan. Kini mereka saling terguyur derasnya air hujan.
"Main kejar-kejaran yuk? Biar seru," setelah mengucapkan itu Kanaya langsung berlari sambil meledek Ridwan. "Pak Ridwan jelek!"
Ridwan yang melihat itu langsung mengejar Kanaya. Kini mereka bermain kejar-kejaran layaknya anak kecil. Kanaya yang lincah membuatnya hampir kewalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakinah [Sudah Diterbitkan]
Spiritual[Spin off Sebening Cinta Zeina. Ridwan's Story] Belum di revisi. Revisi hanya ada di versi cetak! Jadi, mohon dimaklumi. [BLURBb] Impian semua orang adalah dipersatukan dengan dia yang dicintai. Begitu juga dengan Ridwan, Ingin dipersatukan dengan...