Dilara

10 - Jus jeruk

Buat para readers maaf aku baru update dikarenakan waktu itu aku sedang ujian tengah semester. Jadi selama itu aku fokus belajar dan berhenti nulis untuk sementara waktu.

Adakah yang kangen Dilara?

CHAPTER 10

"Ke kantin yuk," ajak Lily.

"Yuk," sahut Bintang.

"Nggak ah," Dilara sedang sibuk mencatat materi yang baru saja di sampaikan oleh gurunya.

"Lah, kenapa?" Tanya Lily.

"Males," jawab Dilara singkat.

"Ya malesnya tuh kenapa??" Ucap Lily geregetan.

Dilara hanya menghendikkan bahunya seraya menutup buku tulisnya.

"Ayo dong, Ra." Ajak Bintang.

"Aduh, Bie. Aku males beneran deh. Kalian berdua aja yah ke kantinnya,"

"Gak mau. pokoknya lo harus ikut sama kita." Bintang menarik tangan Dilara secara paksa.

"Iya. Pokoknya elo harus ikut. Gue kan mau traktir kalian makan," ujar Lily.

"Serius lo?!" Bintang berseru heboh.

Lily mengangguk mengiyakan.

"Eh bentar deh. Dalam rangka apa nih elo mau traktir kita?"

Senyum Lily mengembang. "Gue udah jadian sama Kak Rasyat!!" Ucap Lily girang.

"Wah! Yang bener? Kapan?"

"Semalem. Dia nembak gue pas kita lagi Dinner romantis," Lily bercerita dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

"Selamat ya, Ly."

"Makasih Ra,"

"Eh, tapi inget jadi cewek tuh jangan posesif banget ntar yang ada Kak Rasyat kabur lagi kaya mantan lo yang dulu," Bintang memperingati.

"Iya, Bie. Makasih udah ngingetin," Lily merangkul pundak Bintang dan Dilara. "Yuk ah ke kantin. Gue bayarin kalian sepuasnya!"

Akhirnya dengan sedikit terpaksa Dilara mau mengikuti mereka, ia tidak enak jika harus menolak Lily yang sedang bahagia.

Mereka bertiga berjalan bersama menuju kantin dengan Lily yang masih merangkul keduanya.

"Kalian mau pesen apa?" Tanya Lily ketika mereka sudah sampai di kantin.

Mereka memilih duduk di pojok ruangan dekat pintu keluar.

"Ly. Biar aku aja yang pesenin," ucap Dilara.

"Oh, oke!" Lily kembali duduk sedangkan Dilara pergi ke salah satu stand makanan untuk memesan makanan mereka.

Ranta yang kebetulan mejanya tidak jauh dari meja Dilara dan kedua sahabatnya itu melihat Dilara yang hendak melewatinya.

Di saat yang sama kedua siswi yang sedang bersenda gurau sembari membawa satu gelas jus jeruk akan berpapasan dengan Dilara.