03 - Pengendara motor misterius

546 267 146
                                    

CHAPTER 3

"Lo serius mau ngejalanin rencana ini sekarang?" Tanya seseorang.

"Gue nggak pernah gak serius menyangkut ini." Cowok tampan berlesung pipi itu menjawab dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"Terserah lo deh yang penting jangan sampai kelewat batas ya, takutnya lo bakalan nyesel." Cowok berlesung pipi tersenyum miring sambil menatap dalam orang yang ada di hadapannya. "Gue gak akan pernah nyesel."

Orang itu mengangkat bahu lalu beranjak meninggalkan cowok berlesung pipi itu.

"Saatnya permainan di mulai." Cowok berlesung pipi itu sempat tersenyum sebelum ia pergi.

***

Bel pulang sudah berbunyi, semua murid segera merapikan alat tulis mereka masing-masing dan segera berhamburan ke luar kelas.

Begitupun dengan Dilara, ia baru saja selesai merapikan alat tulisnya setelah itu ia keluar dari kelas.

"Dilara!" Panggil seseorang dari arah belakang.

Ternyata Bintang yang memanggil Dilara.

"Kenapa Bi?" Tanya Dilara setelah ia menghampiri Bintang.

"Lo pulang sama siapa?"

"Kayaknya sih naik taksi deh soalnya bunda gak bisa jemput ada urusan mendadak katanya."

"Bareng gue aja yuk, supir gue udah nungguin di depan gerbang."

"Emang Lily kemana?" Tanya Dilara.

"Dia pulang sama kak Rasyat, emang tuh bocah kalo udah sama pujaan hatinya gue dilupain deh." Dilara terkekeh melihat Bintang yang cemberut.

"Jadi mau nggak nih?" Bintang memastikan.

"Bo--" ucapan Dilara terpotong ketika ada seseorang yang memanggil namanya kembali.

Seseorang menghampiri mereka berdua.

"Kak Ranta ngapain disini?"

"Mau ngajak pulang bareng." Senyum itu terbit di wajah tampan Ranta ditambah dua lesung pipi indah menghiasi wajahnya yang baru di sadari oleh Dilara. Entah sejak kapan lesung pipi itu hinggap diwajahnya namun itu menambah kesan manis pada cowok itu.

Dilara sangat terpukau melihat senyum itu. Jantungnya berdebar-debar bahkan sekarang ia merasa gugup hanya karena sebuah senyuman.

"Ra! Gimana mau nggak?" Suara Ranta mengintrupsi Dilara dari keterpukauannya.

"Hah...eh-kakak tadi ngomong apa?" Dilara memasang muka cengo.

Ranta terkekeh kecil melihat tingkah Dilara yang sangat lucu menurutnya.

"Aku tadi nanya, mau nggak pulang bareng aku?"

"Oh...maaf deh kak aku udah di ajak pulang bareng sama Bintang." Dilara menengok ke arah Bintang yang ada disampingnya. "Iya kan Bi?" Tak ada jawaban dari Bintang.

Ternyata saat ini Bintang sedang terkesima oleh ketampanan Ranta, bahkan ia tidak sadar jika Dilara bertanya kepadanya.

"Bintang!" Dilara mengguncang-guncang tubuh bintang.

DilaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang