Happy reading❤
CHAPTER 17
***
Setelah kejadian tempo hari, Raldi dan Dilara semakin hari semakin dekat. Mereka sering terlihat bersama. Seperti ke kantin bersama atau hanya sekedar mengobrol saja ketika berpapasan.
Dilara masih merasa bersalah kepada Raldi, padahal Raldi sudak baik-baik saja. Ia juga sering merasa tidak enak jika menolak ajakan Raldi yang mengajaknya makan bersama ataupun pulang bersama.
Seperti sekarang ini, Raldi menghampiri Dilara yang baru saja keluar dari kelasnya bersama kedua sahabatnya. Mereka terlihat sedang asyik mengobrol.
"Hai Rara," sapa Raldi begitu sampai dihadapan Dilara.
"Ra, kita berdua pulang duluan ya." Pamit Bintang dan Lily yang hanya diangguki oleh Dilara.
"Ada apa kak? Kok tumben kakak manggil aku Rara. Biasanya kan yang manggil aku Rara cuma Tasya."
"Kenapa emangnya? Nggak boleh?" Tanya Raldi.
"Ya .. aneh aja gitu,"
Raldi terkekeh sejenak. "Pengen aja manggil elo Rara. Kalo dipikir-pikir lucu juga,"
Dilara menghendikkan bahunya, "Terserah kakak deh,"
"Main kerumah gue yuk, Tasya nanyain elo mulu soalnya," ajak Raldi.
Dilara ingin menolak tapi ia merasa tidak enak, ia sudah ada janji dengan Ranta akan belajar bersama dirumahnya. Dilara bingung. Apa yang harus ia katakan kepada Raldi?
"Dilara mau pulang sama gue," ucap sebuah suara membuat Dilara dan Raldi menoleh bersamaan.
Raldi mendengus tak suka begitu ia tau siapa yang tadi bersuara, "Gue yang ngajakin duluan," ucap Raldi tak mau kalah.
"Dilara udah ada janji sama gue duluan,"
Raldi menolehkan kepalanya kepada Dilara. "Emang bener elo udah janjian sama Ranta?" Pertanyaan Raldi membuat Dilara yang semula menunduk kini mendongakkan kepalanya seraya mengangguk.
"Maaf kak, aku emang udah ada janji mau belajar bareng sama kak Ranta," Dilara merasa tidak enak.
Raldi malah mengembangkan senyumnya seraya mengacak-acak rambut Dilara.
"Gak usah ngerasa nggak enak sama gue. Santai aja. Kan bisa lain kali."
Dilara menatap Raldi yang masih tersenyum kearahnya. Seketika perasaannya merasa lega. Dilara pun membalas senyum Raldi.
Ranta yang sejak tadi memperhatikan mereka berdecak kesal.
"Ck. Lama bener sih lo, udah sana pulang, ditungguin Rasyat tuh di parkiran." Ucap Ranta berbohong agar Raldi cepat pergi.
"Bentar kek. Dilaranya juga biasa aja. Kenapa elo yang sewot." Sengit Raldi yang kembali mendengus.
Ranta tak membalas ucapan Raldi. Ia hanya memutar bola matanya malas seraya bersedekap dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilara
Novela Juvenil#HighRank 01 in dilara - [28 September 2021] #HighRank 02 in memaafkan - [12 Oktober 2020] #HighRank 06 in cintaanaksma - [12 Oktober 2020] #HighRank 08 in kesalahpahaman - [12 Oktober 2020 ] #HighRank 14 in favorit - [12 Oktober 2020] #HighRank 32...