20 - Girls time

241 94 30
                                    

Selamat membaca❤

CHAPTER 20

***

"Ra, lo tau dimana anaknya Alan Walker gak?"

"Anaknya Alan Walker? Siapa?" Tanya Dilara bingung.

"Ck. Temen lo."

Dilara berfikir sejenak. "Lily maksudnya?"

Bintang menganggukkan kepalanya.

Dilara terkekeh kecil. "Kamu tuh ada-ada aja deh Bie,"

Bintang ikut terkekeh karenanya. "Kita cari yuk," ajak Bintang begitu ia menghentikkan kekehannya.

"Emang mau ngapain sih?"

"Gue mau minta masker wajah sama dia. Nyokapnya baru pulang dari Bandung trus bawa oleh-oleh masker sekoper. Nih gue udah persiapan bawa kresek gede." Bintang mengeluarkan sebuah kresek putih besar dari saku roknya.

"Katanya dia janji mau ngasih gue masker hari ini. Temenin nyari yuk. Ntar gue kasih setengah dari punya gue deh kalo udah dikasih sama Lily," Dilara pasrah saja ketika Bintang menarik tangannya.

"Kemana ya tuh orang," mereka berdua sedang berjalan menyusuri koridor untuk mencari keberadaan Lily.

"Mungkin dia lagi di kantin, coba aja kesana." Bintang menuruti perkataan Dilara. Kini mereka sedang menuju ke kantin.

"Mana sih," Bintang melongokkan kepalanya ke kiri dan ke kanan namun sosok Lily belum juga terlihat.

Dilara pun ikut mencari, matanya menangkap keberadaan dua sejoli yang sedang makan bersama di ujung kantin.

"Bie, itu Lily deh kayaknya," ucap Dilara menunjuk ke arah dua sejoli itu.

Bintang melihat kearah yang ditunjuk Dilara. "Iya bener itu Lily. Ayo!" Bintang langsung menarik tangan Dilara agar berjalan mengikutinya.

"Ehem .. ehem, enak ya suap-suapan," sindir Bintang begitu sampai di meja Lily.

"Eh ada elo Tang. Ada adek Dilara juga rupanya," ucap Rasyat menyudahi acara suap-suapannya bersama Lily.

Dilara hanya tersenyum tipis menanggapi Rasyat sedangkan Bintang berbeda, "Tang tang, tang tang. Lo pikir nama gue Tatang!" Sewot Bintang.

"Wooo ... santai dong adek gemes, ntar kecantikannya menipis lho," ucap Rasyat menggoda Bintang dan langsung mendapat jitakan dari Lily.

"Dia sahabat aku loh kak. Mau di modusin?" tanya Lily kesal.

Rasyat nyengir tak berdosa. "Canda yang, Elah."

Bintang berlagak ingin muntah mendengar ucapan Rasyat. Sedangkan Dilara hanya diam saja melihat interaksi mereka. Ia memang sulit akrab dengan seseorang. Apalagi ia baru pertama kali bertemu Rasyat. Dirinya hanya beberapa kali mendegar namanya tetapi ia tidak tau seperti apa orangnya.

Ternyata Rasyat hampir sama dengan Ranta dan Raldi malah ia rasa Rasyat lebih gila dari keduanya.

Lily meengabaikan Rasyat. "Lo ngapain nyari gue Bie?" tanya Lily.

DilaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang