Second Reincarnation

1.4K 112 11
                                    

Kembali ke beberapa hari yang lalu setelah Fadli menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kalinya, dia tiba tiba terbangun di atas ranjang di sebuah ruangan yang hampir semuanya berwarna putih.
Fadli:"ugh, dimana ini?"
Fadli lalu melihat tangan kiri dan kaki kanannya yang sudah hilang. Dia lalu sedikit tertawa kecil.
Fadli:"owh iya, aku sudah mati"
Lalu ada seorang wanita masuk ke ruangan itu, wanita yang sangat cantik berpakaian layaknya bidadari, dan ada sepasang sayap terpasang indah di punggungnya, dia lalu duduk di kursi di sebelah kanan Fadli.
???:"kamu cukup tenang untuk seseorang yang baru saja mengetahui kematiannya"
Fadli tersenyum lalu menjawab.

Fadli:"aku sudah pernah mati sebelumnya, jadi aku tau rasanya"
Fadli:"ngomong ngomong siapa kamu, dan dimana ini?"
Laila:"namaku Laila, dan aku adalah dewi yang mereinkarnasimu ke dunia ini, saat ini kamu berada di istana langit, lebih tepatnya di kamarku"
Fadli:"dewi? Kalau begitu aku ucapkan terima kasih karena telah mereinkarnasiku ke dunia ini, aku memiliki kehidupan yang menyenangkan disini"
Fadli:"walaupun aku harus mati di usia muda"
Laila:"apakah kamu menyesalinya?"
Fadli:"tidak sama sekali"
Laila:"bagus, karena sekarang bukan saatnya bagimu untuk mati"
Fadli:"apa kamu akan mereinkarnasikanku lagi?"
Laila:"tidak, aku akan kembali menghidupkanmu sebagai orang yang sama"

Fadli:"tunggu, bukankah itu melawan hukum alam? Hal seperti itu pasti memiliki konsekuensi yang besar"
Laila mengangkat tangannya diatas dadanya Fadli.
Laila:"tenang saja, bukan kamu yang harus menanggung konsekuensinya"
Tidak lama kemudian, muncul lingkaran sihir dari kedua telapak tangan Laila.
Fadli:"tunggu"
Tiba tiba Fadli langsung hidup kembali. Fadli melihat ke sekitar, dan melihat pemandangan yang ia kenali.
Fadli:"sepertinya aku benar benar kembali"
Dia lalu dikejutkan oleh wanita yang tiba tiba muncul, dan ternyata itu adalah Laila.
Laila:"sepertinya tubuhmu juga kembali utuh walaupun rambutmu masih tetap putih"
Fadli:"Laila, apa yang kamu lakukan disini, dan dimana sayapmu?"
Laila hanya tersenyum lalu menjawab.
Laila:"ini adalah hukumanku karena sudah menghidupkanmu kembali, sekarang aku adalah manusia biasa sama sepertimu"

Fadli langsung terkejut dan merasa bersalah setelah mendengar itu.
Fadli:"kamu tidak seharusnya melakukan ini"
Laila:"tenang saja, aku masih tetap bisa menggunakan beberapa kekuatanku"
Fadli:"bukan itu masalahnya"
Lalu, di belakang mereka muncul seekor monster, Fadli mencoba berdiri untuk melawannya, tapi dia masih terlalu lemas, jadinya Laila yang melawan monster itu, dan Laila mengalahkan monster itu dengan satu serangan. Setelah itu dia membantu Fadli berdiri.
Laila:"sepertinya tubuhmu belum pulih sepenuhnya"
Laila:"maaf, aku tidak bisa langsung mengirimmu ke ibukota Neo"

Fadli melepas seragam sekolahnya dan meletakannya bersama dengan pedangnya di ruang penyimpanan dimensinya, dia juga mengambil jaketnya dari sana.
Fadli:"tidak apa apa, lalu sekarang apa yang akan kamu lakukan?"
Laila:"aku tidak tau"
Fadli:"kalau begitu lebih baik kamu ikut aku, sebagai tanda terima kasihku"
Laila:"baiklah"
Fadli:"apa kamu bisa menggunakan sihir terbang?"
Laila:"maaf aku tidak bisa, aku juga tidak bisa menggunakan gate"
Fadli:"aku kehabisan energi sihirku, jadi satu satunya pilihan kita adalah pergi ke kota di dekat sini, untunglah tidak terlalu jauh"
Mereka kemudian berjalan menuju kearah kota yang terdekat, dan kota itu bernama Centurion, dan kota itu berada di wilayah kerajaan Neo. Saat sampai di Centurion, mereka melihat suasana nya sedikit murung.
Fadli:"Laila, apa kamu punya uang?"
Laila:"tidak"
Fadli:"aku juga tidak, aku harap ada seseorang yang mau memberi kita temoat untuk menginap"
Mereka lalu menuju ke penginapan milik kenalannya Fadli.

Fadli:"paman Baltra, apa kabar"
Baltra:"Fadli, aku baik, kamu sendiri apa kabar? Lama tidak berjumpa"
Fadli:"aku juga baik baik saja paman"
Baltra:"kamu mewarnai rambutmu? siapa wanita itu? biasanya kamu selalu bersama dengan Pangeran Adrian dan Pangeran Orion"
Fadli:"dia temanku, namanya Laila"
Fadli:"um paman, kami membutuhkan bantuan"
Fadli:"kami telah melalui perjalanan yang jauh, dan kami kelelahan, tapi kami kehilangan uang kami..."
Baltra langsung memotong perkataannya Fadli sambil tersenyum.
Baltra:"bilang aja mau numpang, sudah kubilang kalau kamu butuh bantuan langsung bilang aja tidak perlu sungkan, lagipula kalian bertiga sudah sering membantuku"
Fadli:"terima kasih paman"

Royal Academy Of Magic & KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang