Fadli pov
Hari ini adalah hari ujian masuk ke akademi di mulai. "Bliblia Royal Academy Of Magic & Knights" terletak di perbatasan beberapa kerajaan. Walaupun bernama "Royal Academy" namun rakyat biasa yang memiliki bakat, dapat juga mengikuti ujian di akademi ini. Aku sedang melihat pengumuman tempat aku akan mengikuti ujian. Namun tiba tiba ada yang marah marah tanpa sebab dan memegang bahuku.
???:"OI KALO ADA ORANG NGOMONG DENGERIN DASAR RAKYAT JELATA"
Aku langsung memelintir tangan orang itu.
Fadli:"Jangan seenaknya menyentuh orang lain seperti itu"
???:"aw aw aw, lepasin aku kau rakyat jelata, apa kau tidak tau siapa aku?"
???:"namaku adalah Koma Weaselton, anak tertua Viscount Weaselton dari Kerajaan Dupoînt"
Owh jadi dia dari kerajaannya Adrian.
Fadli:"lalu?"
Banyak calon siswa yang tertawa mendengar respon ku.Koma:"KURANG AJAR!!!"
Aku mendengar suara Adrian dan Orion.
Adrian:"sudah! sudah! hentikan! kamu tau sendiri bukan kalau di akademi ini dilarang memakai nama keluarga"
Koma:"eh Pangeran Adrian, saya mohon maaf"
Aku kemudian melepaskannya dan dia pergi dengan wajah kesal.
Aku lalu sedikit membungkuk kearah Adrian dan Orion.
Fadli:"wah wah ternyata Pangeran Adrian dan Pangeran Orion, terima kasih atas bantuan kalian"
Adrian:"hentikan itu kamu tau sendiri kalau kami tidak suka diperlakukan seperti itu"
Fadli:"justru karena itulah aku melakukan itu"
Kami kemudian melakukan salaman khusus kami. Lalu Orion dan Adrian merangkul pundak ku dan berbisik.
Orion:"Fadli, apakah kamu masih menyembunyikan identitasmu sebagai pangeran?"
Fadli:"yup, aku masih ingin menyembunyikan nya sebisa mungkin"
Adrian:"suatu saat nanti pasti akan terbongkar loh"
Fadli:"jika emang sudah waktunya terbongkar maka biarkan saja terbongkar"Third person pov
Dari kejauhan, Linzy dan Elen melihat Fadli berbicara akrab dengan Adrian dan Orion.
Linzy:"sebenarnya siapa dia? Baagaimana dia bisa bicara santai dengan dua pangeran seperti itu?"
Elen:"entahlah"
Linzy:"tapi tidak kusangka kalau orang itu juga masuk disini"
Elen:"aku juga khawatir, apakah Julie akan baik baik saja ya?"Fadli pov
Ujian pertama adalah ujian tertulis materi yang diujikan terlalu mudah untukku, tapi aku sengaja mengisi beberapa soal dengan jawaban salah. Ujian kedua adalah ujian sihir, kami harus mengenai sasaran dengan sihir kami.
Pengawas ujian:"sekarang mari kita mulai ujian nya, kalian harus bisa mengenai target itu dengan sihir kalian, peserta nomor 1 silahkan maju"
Ini menarik, aku akhirnya bisa melihat sihir anak anak seumuranku selain Adrian dan Orion.
P1:"wahai api yang memusnahkan segalanya"
Ha?
P1:"terwujudlah di tanganku dan bakarlah musuhku, Fireball"
Lalu dia melemparkan bola api kecil yang mengenai target, tapi tidak membekas apapun. Hal itu membuat peserta lain kagum, tapi membuatku hampir tertawa.
Pengawas:"bagus, selanjutnya"P2:"wahai gelombang mengamuk, terwujudlah dan hanyutkan musuhku. Water Shot"
tenang Fadli jangan tertawa jangan tertawa.
P3:"angin datang lah, angin menarilah, Hempaskan semua dengan badai besar. Wind Storm"
Pfft, mantranya keren sambil nari juga tapi sihirnya cupu.
P4:"wahai ibu alam, berikanlah aku kekuatanmu. Earth Blast"
Dia menciptakan semacam kerikil kecil kearah target dan dia terlihat bangga.
Kenapa kamu bangga hanya dengan itu?.
Huft, sekarang aku jadi kasian kepada mereka, bahkan aku sudah tidak ada niatan tertawa.Pengawas:"kenapa kamu melamun? Sekarang adalah giliran kamu"
Fadli:"baik"
Sebelum aku mulai pengawas ujian itu membisikan sesuatu padaku.
Pengawas:"Pangeran, saya sudah mendengar cerita dari Pangeran Felix dan Putri Aurora tentang anda, bisakah anda menahan kekuatan anda, saya mohon jangan hancurkan tempat ini"
Kak apa yang kalian berdua ceritakan kepadanya.
Fadli:"baiklah"Aku memunculkan api biru di atas jari telunjukku.
P1:"oi oi..."
P2:"itu kan......."
P3:"dia menggunakan sihir....."
P4:"tanpa rapalan"
Aku masih memperkecil api di jari telunjukku, setelah sudah cukup kecil, aku menembakan nya. Saat mengenai target, bola apiku meledak.
Pengawas:"sudah saya bilang untuk menahan kekuatan anda"
Fadli:"aku sudah menahannya kok, tadi itu adalah kekuatan terkecilku"
Dia terkejut.
Pengawas:"owh..... iya..... kalau begitu........ kerja bagus"
Ujian ke 3 adalah ujian fisik, tidak terlalu sulit.Third person pov
Keesokan harinya hasil ujian diumumkan, Orion, Fadli dan Adrian masuk di kelas S, mereka juga masuk tiga terbaik. Saat melihat itu mereka langsung tos bertiga.
Orion:"tapi kok aku bisa peringkat pertama?"
Adrian:"iya, maaf Orion bukannya aku ingin merendahkan kamu, tapi harusnya kemampuan kita itu seimbang"
Orion:"iya harusnya emang gitu"
Fadli:"gimana sih, temennya peringkat 1 bukannya dikasih selamat malah dicurigai"
Mereka berdua melihat kearah Fadli.
Orion:"Fadli, kamu sengaja menjawab beberapa soal dengan salah bukan?"
Fadli:"kok tau, eh keceplosan, enggak kok enggak"
Adrian:"hahahaha, nah ketauan"
Fadli:"udah udah, mendingan kita ambil seragam aja yuk"
Mereka kemudian pergi ke tempat penampilan seragam.Dari kejauhan Linzy dan Elen melihat mereka.
Linzy:"huft, aku gagal mendapat peringkat pertama"
Elen:"sudah, Linzy jangan sedih"
Linzy:"Iya, tapi aku terkejut ternyata Fadli bisa seimbang dengan mereka"
Elen:"Iya, sedangkan hasil ujian kita lumayan jauh dari mereka, padahal kamu peringkat ke 4"
Linzy:"kita ucapkan selamat kepada mereka yuk setelah mengambil seragam"
Elen mengangguk lalu mereka pergi ke tempat seragam.Petugas seragam:"ini seragam dan buku kalian, kalian wajib membawa pedang sendiri dari rumah, dan juga kalian dapat menambahkan mantra kedalam pakaian kalian"
Fadli, Adrian, & Orion:"terima kasih"
Petugas seragam:"satu hal lagi, Pangeran Orion, karena anda adalah murid terbaik, jadi anda yang harus membuat pidato perwakilan murid baru"
Orion:"huh? Oh baiklah"
Fadli:'yes aku selamat'
Adrian berbisik kepada Fadli.
Adrian:"jadi ini alasanmu menjawab salah"
Fadli:"hehe"
Mereka kemudian berjalan keluar. Mereka bertemu dengan Linzy dan Elen di bawah pohon sakura.
Linzy & Elen:"Selamat sore Pangeran Orion, Pangeran Adrian, dan Fadli"
Fadli, Adrian, & Orion:"sore"Adrian:"Elizabeth, Eleonora, kalian berdua sudah mengenal Fadli?"
Linzy:"dia menyelamatkan kami dari para preman beberapa hari yang lalu"
Adrian:"owh"
Linzy:"Pangeran Orion selamat atas peringkat pertamanya"
Orion:"terima kasih, tapi aku tidak pantas mendapatkan selamat"
Elen:"apa maksud anda Pangeran?"
Orion:"saya jadi peringkat pertama karena ada seseorang yang sengaja menjawab soal dengan salah"
Orion melirik kearah Fadli.
Linzy:"dan juga, Fadli aku terkejut ternyata kemampuan kamu bisa mengimbangi Twin Dagger, kamu bahkan akrab dengan mereka"
Adrian:"itu karena kami sering berlatih bersama"
Fadli:"Twin Dagger?"
Elen:"itu sebutan untuk pangeran Adrian dan pangeran Orion"Fadli:"pfftt, HAHAHAHAHAHAHAH"
Fadli tertawa dengan sangat puas.
Linzy:"puas banget ketawanya"
Adrian:"berhentilah tertawa Fadli!"
Fadli:"hahaha maaf hahahaha dari kemaren hahaha aku nahan ketawa terus"
Fadli masih melanjutkan ketawanya.
Adrian & Orion:"BERHENTI TERTAWA!"
Adrian dan Orion bersiap untuk memukul punggung Fadli tapi dengan cepat Fadli melompat dan bertengger di dahan pohon di atas nya.
Fadli:"eit et et hampir aja kena"
Elen:"kamu kok bisa nyampek kesitu?"
Adrian:"sepertinya kelincahanmu belum menurun kawan"
Fadli:"hidup di hutan memiliki banyak keuntungan"
Fadli:"jadi, kenapa julukan kalian Twin Dagger?"
Adrian:"kamu tau sendirikan kemampuan dan kepintaran kami seimbang, karena itulah disebut twin"
Fadli:"kenapa harus belati?"
Orion:"belati itu kecil, tajam dan bisa sangat berbahaya, tapi jarang digunakan, karena kami adalah pangeran kami jarang untuk langsung turun bertarung, tapi tetap berbahaya"
Fadli:"hm, aku hampir lupa kalau kalian itu pangeran"
Linzy:"kenapa kamu sama sekali tidak menunjukan rasa hormatmu kepada para pangeran?"
Fadli:"itu karena mereka tidak suka saat aku memanggil mereka pangeran"
Orion:"itu karena setiap kamu memanggil kami pangeran kamu pasti sedang menjaili kami"
Fadli:"justru itu lebih asik"Fadli lalu menunjuk ke arah 4 orang dibelakang Adrian dan Orion.
Fadli:"lalu mereka berempat itu siapa?"
Orion:"wow sejak kapan kalian datang? Fadli, mereka adalah Lupus dan Ursa, mereka pengawalku"
Adrian:"kalau mereka berdua adalah Plagg dan Nino mereka pengawalku"
Fadli:"hi, semuanya, aku Fadli"
Pemgawal:"Selamat siang tuan Fadli"
Fadli:"panggil Fadli saja"
Adrian:"eh iya ngomong ngomong julukan kami itu masih mending loh daripada The Lost Prince"
Fadli:"HAHAHAHAHAHA JULUKAN SIAPA LAGI ITU HAHAHAHAHAHA"
Adrian & Orion:'ya julukanmu sendiri'
Orion:"itu julukan untuk Pangeran Kedua dari Kerajaan Neo, karena dia tidak pernah menampakan diri, jadi dia dijuluki seperti itu"
Fadli langsung berhenti tertawa dan sweatdrop.
Fadli:"o........... e............ ok"
Elen:"kok kamu tiba tiba berhenti tertawa?"
Fadli:"e...... Tidak apa apa"
Sekarang giliran Adrian dan Orion yang tertawa.
Adrian & Orion:"HAHAHAHAHAHA"
Linzy:"kenapa malah jadi kalian yang tertawa sekarang?"
Orion:"jika kalian tau rahasia kami bertiga, kalian juga pasti akan tertawa"
Adrian:"maaf Elizabeth, lelucon orang dalam"
Fadli melihat sinis kearah Adrian dan Orion.
Fadli:"sialan kalian berdua"
Adrian:"Fadli, mau sampai kapan kamu akan terus bertengger diatas situ? Kita harus pulang"
Fadli:"Owh iya aku lupa"
Fadli turun dari pohon dan mereka berjalan pulang.
Fadli:"Linzy, Elen, apa kalian mau pulang bareng dengan kami?"
Linzy:"boleh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Academy Of Magic & Knight
FantasíaSeorang pemuda yang tewas dalam kecelakaan terlahir kembali di dunia lain, dunia dimana sihir itu ada. Dia terlahir menjadi seorang pangeran namun dia memilih untuk tinggal dan berlatih di hutan, sampai pada umur 15 tahun, ayahnya yaitu sang raja me...