9. Sunset and You

8.7K 1K 27
                                        

Suara deburan ombak serta pasir putih langsung menyambut mereka begitu sampai di pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara deburan ombak serta pasir putih langsung menyambut mereka begitu sampai di pantai. Hanya butuh waktu dua setengah jam untuk sampai kesana, Damian sengaja memilih pantai yang letaknya tidak seberapa jauh supaya nanti pulangnya tidak kemalaman.

Angin pantai membuat surai Damian berantakan, sebelah tangannya dimasukkan ke saku celana sambil matanya tidak lepas mengawasi Jena yang berjalan menyusuri bibir pantai. Senyum cewek itu tidak lenyap sekalipun sejak mereka sampai tadi, kakinya sudah tidak beralaskan apapun karena sengaja dilepas dan ditinggalkan begitu saja di atas pasir yang tidak terkena ombak.

Dengan rambut panjangnya yang tergerai disapu angin, Jena maju beberapa langkah lebih dekat dengan pantai. Saat ombak kecil hendak menghampiri kakinya, Jena akan langsung mundur dan kembali mendekat jika ombaknya sudah menjauh. Begitu seterusnya sampai dia lelah sendiri.

Berbeda dengan Jena yang lebih memilih untuk main air, Damian lebih suka duduk di tepian sambil menikmati angin serta suara deburan ombak yang menenangkan.

Sore ini pantai tidak begitu ramai, hanya ada beberapa keluarga kecil saja dengan anak-anak mereka yang berada tidak jauh dari posisi Damian, pasangan muda-mudi yang bercanda dengan menyipratkan air ke tubuh masing-masing, dan sisanya hanya berjalan sendirian karena tidak mempunyai teman ataupun pasangan.

Damian tidak ingat kapan terakhir kali dia ke pantai, yang pasti itu sudah lama sekali. Mungkin lain kali ia akan mengajak kedua orang tua serta kakak laki-lakinya kemari untuk berlibur, lagipula ia sudah lama tidak kumpul keluarga. Ayahnya lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dibanding di rumah, sedangkan kakak laki-laki yang terpaut jarak 4 tahun darinya itu juga sedang sibuk mengejar S2 di luar negeri.  Alhasil Damian hanya berdua saja di rumah.

Damian mengambil beberapa foto selfie untuk ia kirim ke Bundanya yang sejak tadi sudah menagihnya  lewat chat, serta diam-diam mengambil beberapa foto Jena yang kini sibuk menulis sesuatu di pasir dengan ranting pohon.

"Kak, sini deh!" seru Jena dari jarak beberapa meter darinya.

"Apa?"

"Sini duluuu!"

Damian mengalah, dengan berat hati ia bangun dari duduk santainya sebelum menghampiri Jena yang sekarang malah sibuk sendiri dengan rambutnya yang berantakan tertiup angin. Cowok itu berdecak sembari merogoh karet gelang milik Jena di saku jaket, tadi sengaja ditinggalkan cewek itu di dashboard mobilnya.

"Pake!" Suruh Damian, menyerahkan karet gelang itu ke Jena.

"Hehe, tau aja aku lagi butuh"

"Kenapa manggil?"

Masih sibuk mengikat rambut panjangnya, Jena menunjuk sesuatu di pasir dengan dagu. Damian mundur beberapa langkah begitu menyadari ada garis besar berbentuk 'love' yang tidak sengaja ia injak disana.

 Damian mundur beberapa langkah begitu menyadari ada garis besar berbentuk 'love' yang tidak sengaja ia injak disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] Boyfriend { Tsundere } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang