36. Sogokan

5.1K 651 31
                                    

"Kenapa nggak pernah bilang kalau kak Doy bisa nyanyi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa nggak pernah bilang kalau kak Doy bisa nyanyi?"

"Semua orang juga bisa"

"Iya, tapi nggak semua orang nyanyiannya enak didengar"

"Kamu nggak pernah tanya"

Helaan napas berat keluar dari sela bibir Jena, lama-lama ngobrol sama Damian bikin cape. Cewek itu memakan setusuk sate ayam beserta lontong, tidak lupa menambahkan setengah sendok sambal ke piring satenya.

Saat ini mereka sedang berada di salah satu rumah makan yang menjual sate sebagai menu andalannya. Sesuai ucapan Damian beberapa hari yang lalu, cowok itu menepati janjinya untuk mentraktir Jena makan. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lewat dua belas, event mereka selesai pukul sepuluh malam tapi mereka memutuskan untuk pulang satu jam lebih awal. Soalnya kan mereka mau mampir makan dulu biar pulangnya nggak kemalaman.

"Terus, kok kakak bisa tiba-tiba tampil sih?" Tanya Jena setelah menyesap teh hangatnya.

"Sheren yang ngajak"

"Gimana-gimana?"

"Dia diminta sama temennya yang kebetulan panitia acara buat tampil tadi, terus karena Sheren nggak mau nyanyi sendirian makanya ajak aku"

"Kenapa kakak mau?"

"Kenapa harus nolak?"

Jena mencibir sinis, "Jadi kalau kak Sheren yang minta kakak nggak akan nolak gitu?"

"Nggak juga, kebetulan mood-nya lagi bagus aja"

Jawaban Damian sama sekali tidak memuaskan Jena.

"Nggak usah cemburu, kan cuma nyanyi doang"

Sebuah tisu menyentuh sisi kanan wajah Jena, Damian membersihkan noda saus kacang yang kebetulan mengotori pipi cewek itu.

"Siapa yang cemburu sih, biasa aja perasaan"

"Muka-mukanya sih kayak kepengen ngambek" goda Damian yang bikin Jena makin memberengut kesal.

"Kakak emang udah sering nyanyi bareng kak Sheren gitu ya?"

Damian memisahkan tusuk sate yang sudah tidak terpakai ke sisi piring yang lain, "Nggak juga, tapi emang pernah beberapa kali waktu SMA"

"Kalian satu SMA?!"

Cowok itu mengangguk, lalu memakan sate dari tusuknya.

"Pantes kak Doy bisa suka sama dia, ternyata kalian temenan dari SMA"

Jena mengaduk-aduk lontong dengan tusuk sate, mendadak nafsu makannya hilang. Damian menyadari itu, dia menghela napas berat sambil melipat tangan di dada.

"Kamu duluan loh yang bahas tentang Sheren, nggak usah ngambek gitu"

"Aku nggak ngambek!"

[2] Boyfriend { Tsundere } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang