[2] Boyfriend { Tsundere } ✓

38. Kak Jo

Ada yang aneh dari Damian malam ini.

Sudah dua jam yang lalu Jena mengirim chat padanya tapi tidak satupun yang mendapat tanggapan. Cowok itu aktif, bahkan me-read chat yang ia kirim tapi memilih untuk tidak membalas. Jena tidak mengerti, jikalau Damian memang sibuk cowok itu tidak mungkin sempat membaca pesannya. Tapi jelas-jelas disamping chat-nya ada dua centang birunya kok.

Maka sudah dipastikan Damian memang sengaja tidak membalas.

Baru saja berniat untuk menelpon, tulisan Online itu justru berubah jadi Last Seen. Kalau tidak ingat ponselnya itu terbilang masih baru, mungkin sudah Jena lempar sejak tadi.

Jena duduk di ujung kasurnya, ponselnya ia letakkan disana masih dengan layar yang menampilkan room chat Damian. Memikirkan apa kira-kira kesalahan yang dia perbuat sampai Damian mendiamkannya seperti ini.

Terakhir kali Jena bertemu dengan cowok itu sehabis pulang dari event, ia memang sempat ngambek malam itu. Tapi setelahnya hubungan mereka membaik setelah Damian memberinya 'sogokan' dengan foto selfie, kenapa sekarang keadaannya malah kembali buruk?

Kesal, Jena mengacak rambutnya sendiri. Memutuskan untuk turun begitu mencium aroma makanan.
Tadi pagi Mami sudah flight ke Paris untuk menghadiri acara fashion week, sedangkan Papi harus pergi ke luar kota untuk mengembangkan proyek baru yang ada disana. Maka satu-satunya orang yang sedang memasak makan malam mereka sekarang sudah pasti Theo, tidak mungkin Juna apalagi Jeno. Adik kembarnya itu mana bisa memasak.

Jena membiarkan ponselnya tergeletak disana tanpa tau Jo sudah berulang kali mencoba menghubunginya.

**

"Gimana? Cantik nggak?"

Jeno mengernyit memperhatikan layar ponsel Juna yang tengah menampilkan akun Instagram perempuan, entah milik siapa karena Jeno juga tidak kenal.

"Lumayan, siapa tuh?"

"Calon pacar aku lah"

"Hah? Seriously?"