29. Protektif Abang

5.7K 717 13
                                    

Terhitung sudah tiga hari ini Jena latihan bersama anak-anak band-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terhitung sudah tiga hari ini Jena latihan bersama anak-anak band-nya. Itu artinya mereka hanya punya sisa waktu tiga hari lagi untuk berlatih sebelum hari H.

Tara dan yang lainnya sudah banyak membantu Jena selama latihan, mereka juga dengan sabar mengimbangi Jena dan tidak marah saat dirinya berbuat kesalahan dan mengharuskan mereka untuk mengulang lagi dari awal. Sesekali Tara akan mengoreksi teknik bernyanyi-nya dan membantu Jena mendapatkan nada yang pas supaya bisa selaras nantinya dengan vocal Tara.

Intinya, Jena merasa sangat terbantu disini. Maka dari itu ia ingin mengusahakan yang terbaik agar tidak mengecewakan mereka dan tentu saja orang-orang yang menonton nanti.

Sejak hari pertama latihan sampai sekarang, Jena belum punya kesempatan bertemu dengan Damian. Jika biasanya ada waktu senggang ia akan main ke departemen cowok itu, maka sekarang berbeda. Jena lebih banyak menghabiskan waktunya di sekre, berlatih bersama Limitless Band atau kadang latihan sendiri jika yang lainnya sedang ada kelas.

Jadwal latihan mereka pun tidak menentu, jika ada waktu luang mereka akan bertemu di studio dan berlatih dengan berapapun member yang ada. Hal itu karena jadwal kuliah mereka yang seringkali bentrok, sangat sulit menyesuaikan jadwal setiap anggota.

Biasanya mereka baru bisa berkumpul kisaran jam setengah enam sore, karena kebetulan jadwal kuliah mereka sudah habis di jam tersebut. Sehingga waktu itu mereka gunakan untuk latihan dengan formasi lengkap. Bahkan di hari weekend pun mereka tetap latihan, biasanya dari jam sepuluh pagi sampai jam lima sore.

Sedangkan di hari-hari biasa Jena baru bisa pulang kisaran jam sembilan malam, bahkan kemarin saja mereka berlatih sampai jam sepuluh lewat dan membuatnya baru sampai rumah setelah jam menunjukkan pukul setengah sebelas.

Sebenarnya Mami tidak keberatan karena Jena memang sudah minta izin, Papi juga tidak melarang, hanya saja kadang kakaknya itu suka cerewet masalah jam malam. Theo tidak suka jika Jena belum juga pulang di jam sembilan malam, cowok itu akan merecokinya dengan mengirim spam message atau bahkan menelpon berulang kali sampai Jena jengah.

Seperti sekarang ini.

"Iya abang, ini sebentar lagi pulang kok"

Jena mencoba untuk sabar dan tidak menaikkan nada bicaranya, padahal dalam hati sudah hampir meledak saking kesalnya.

"Sebentar yang kamu maksud itu kapann? Ini udah hampir jam sepuluh loh, kalian itu latihan sampai jam berapa sih?!"

"Tadi kata kak Tara jam sepuluh udah kelar kok"

"Nggak bisa apa kamu pulang duluan? Kamu satu-satunya perempuan loh disana, mereka juga pasti paham kalau kamu nggak bisa pulang terlalu malam"

"Ya nggak enak dong sama merekanya, ini aja aku minta break dulu buat ngangkat telpon dari abang"

"Ah nggak mau tau pokoknya pulang sekarang!" Perintah Theo tegas tak terbantahkan.

[2] Boyfriend { Tsundere } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang