55. Back to Normal

5.9K 678 51
                                    

Tungkai kaki Jena melangkah dengan ringan di siang hari ini, senyumnya belum juga luntur sejak ia memasuki departemen Damian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tungkai kaki Jena melangkah dengan ringan di siang hari ini, senyumnya belum juga luntur sejak ia memasuki departemen Damian. Rencananya mereka mau makan siang bareng di kantin sekalian pacaran gitu, rasanya kayak udah lama nggak ngelakuin itu sama Damian.

Sejak kejadian foto-fotonya tersebar, Jena jadi cukup terkenal bahkan sampai ke Fakultas Kedokteran. Beberapa dari mereka memandangnya sinis meski ada juga yang hanya meliriknya sekilas lalu melengos pergi, biar saja Jena mencoba untuk tidak memperdulikan itu. Ia cukup bahagia hanya dengan membaiknya hubungannya dengan Damian, terserah orang lain ingin memandangnya bagaimana.

Jena hanya ingin menjalani kehidupan kampusnya dengan normal.

Di kejauhan, bisa ia lihat Damian dengan kacamata yang bertengger di batang hidungnya sedang berjalan berdampingan dengan Sheren. Seperti biasa, mereka tengah sibuk membicarakan sesuatu entah apa. Jena tidak mau kepo dan berusaha untuk tidak terlalu memperdulikan itu.

Jena melambaikan tangan begitu Damian menyadari kehadirannya, cowok itu balas melambai diselingi gummy smile andalannya yang membuat Damian kelihatan imut di mata Jena.

Jena melambaikan tangan begitu Damian menyadari kehadirannya, cowok itu balas melambai diselingi gummy smile andalannya yang membuat Damian kelihatan imut di mata Jena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah lama?" Tanya Damian saat mereka sudah berdiri berhadapan.

"Nggak, baru aja kok"

"Mau ke kantin sekarang?"

Jena mengangguk dengan semangatnya, dan seperti biasa sambil memeluk lengan Damian.

"Sher, mau ikut ke kantin bareng nggak?"

"Hah?"

Sheren kaget, sedangkan Jena melongo. Merasa kesal kenapa Damian justru mengajak orang lain padahal niat Jena ngajakin makan siang bareng tuh buat sekalian pacaran. Tapi untunglah Sheren cukup sadar diri untuk tidak jadi orang ketiga di acara makan siang mereka.

"Eh, nggak usah. Kalian duluan aja gue mau nemuin dospem gue dulu"

"Oh gitu, yaudah kita duluan ya. Jangan sampai telat makan lo kan punya riwayat penyakit magh"

Jena menatap sewot pada Damian yang mendadak perhatian pada Sheren, sedangkan Sheren sendiri hanya tersenyum tipis lalu mengangguk pelan sebelum pergi lebih dulu ke ruangan dosen.

[2] Boyfriend { Tsundere } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang