Sejak lulus SMP, Mark sudah terbiasa hidup jauh dari orang tuanya yang berada di pulau seberang. Hanya saja saat masih SMA dia tinggal dengan Tantenya, meski kebutuhannya tentu saja masih ditanggung orang tuanya sendiri. Singkatnya, Mark numpang tempat tinggal saja.
Namun sejak tante, suami dan sepupunya itu memutuskan untuk pindah ke pulau Sumatra dan menetap disana, mau tidak mau Mark harus lebih mandiri untuk mencari tempat tinggal. Saat itu ia sudah kelas dua belas dan hampir mendekati ujian, makanya Mark tidak bisa meninggalkan sekolahnya begitu saja.
Mark bersyukur setidaknya selama dia hidup ia selalu dikelilingi oleh orang-orang baik, tantenya pergi dengan memberikan sejumlah uang yang cukup untuknya mencari kontrakan sederhana juga biaya untuk hidup setidaknya untuk beberapa hari. Kadang dia juga ditraktir makan sama Jena di kantin, atau dikasih gofood-an sama Lucas ke kontrakannya.
Memang rezeki anak baik, kadang ada saja hal-hal yang tidak terduga seperti itu. Makanya kalau Mark ada uang lebih atau abis gajian dari kerja part time-nya, dia nggak ragu buat nraktir balik teman-temannya sekaligus itung-itung balas budi.
Berbeda dengan teman-temannya yang lain, Mark bukanlah dari keluarga berada. Hidupnya biasa saja, tidak bisa dibilang miskin juga karena nyatanya ia dan keluarga masih mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan baik. Meski begitu Mark sudah biasa hidup mandiri, dia bahkan masuk ke universitas lewat jalur beasiswa. Dia juga nyambi kerja part time di minimarket sebagai kasir, meskipun gajinya tidak seberapa setidaknya itu cukup untuk mengurangi beban orang tuanya.
"Mark, mau bakwan lagi boleh?" Tanya Jena sambil nyengir, kedua tangan penuh minyaknya itu sudah siap mengambil bakwan dalam wadah di depan mereka.
"Yaudah, ambil aja. Makan yang banyak"
"Yeayy.. thank you Markiii"
Sekarang mereka sedang berada di kantin univ, sengaja memilih untuk makan disini karena gorengan salah satu ibu kantin itu langganan Jena.
Cewek itu sudah terlihat lebih baik dibanding kemarin, meski matanya masih sedikit bengkak mungkin kebanyakan menangis tadi malam. Jadi hari ini Mark berniat untuk menghibur Jena, memastikan cewek itu aman dan baik-baik saja dalam jangkauannya.
Maka di pagi menjelang siang ini, Mark memutuskan untuk mentraktir Jena makan. Dia juga membebaskan cewek itu untuk makan apa saja yang ia mau, karena Mark tau Jena tuh kalau terlalu stres suka nggak mau makan. Jadi ia ingin memastikan kalau Jena bakalan makan dengan baik hari ini, kebetulan uang saku dari beasiswanya baru saja cair kemarin. Jadi sebagian dari uang itu bisa ia gunakan untuk mentraktir Jena.
"Gue lagi kepingin richeese nih, nanti sore mampir bentar yuk kesana" ajak Jena sambil menyeruput teh esnya.
"Terserah, hari ini gue sama uang gue milik lo sepenuhnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Boyfriend { Tsundere } ✓
FanficBoyfriend Series #2 "Tapi sama kakak ya?" "Apanya?" "Tidurnya" "Cari mati ya?" Start: 8 Desember 2019 End : 8 Juni 2020 Copyright ©2019 by ApriLyraa