Langit sudah semakin gelap. Tapi wanita ini tak kunjung pulang ke apartemen nya. Padahal hari ini adalah hari yang melelahkan, dimana ia harus menghadiri tiga wawancara kerja sekaligus dalam sehari. Yap, tebakan kalian benar, di antara wawancara itu, tidak ada yang berhasil.
Rambutnya sudah lusuh, Badannya membungkuk lesu. Ia berjalan tanpa arah tujuan, hingga tak sadar di malam hari ini, ia melewati jalan kecil yang jarang sekali orang lewati.
"Eomma... Aku lelah. Aku sudah melamar 10 pekerjaan dalam seminggu. Tapi tidak ada yang berhasil," ucapnya bermonolog pada diri sendiri.
Dia adalah Lalisa manoban. Putri tunggal seorang chef terkenal didunia. Tapi ia selalu menutupi identitas ayahnya, dan berusaha hidup mandiri. Dia tidak mau bergantung pada orang tua nya, tidak seperti kebanyakan orang kaya lainnya.
Lisa membuka handphone nya dan menelpon sahabat satu apartemen nya.
"Yeobsseo," ucap seseorang di telpon.
"Jennie-ya."
"Wae? kau gagal lagi."
"Nee."
"Sudah ku duga. Cepat pulang! Ini sudah malam."
Tut...
Telpon di tutup secara sepihak oleh Jennie.
"Aishhh, dasar orang ini. Apa dia tidak mengerti cara menghibur orang," gerutu Lisa.
"Heyyy.. Gadis cantik," ucap seorang Ahjussi yang tiba tiba datang. Dilihat dari wajahnya, Lisa pun langsung berpikir. Dia mabuk.
"Siapa? Aku?" tanya Lisa seraya melihat sekelilingnya, untuk memastikan bisa saja ia memanggil orang lain.
"Ya. Kau!! Kenapa kau melewati jalan ini? Apa kau tidak takut?" ucap Ahjussi itu seraya menyentuh dagu Lisa tapi langsung ditepis olehnya.
"Ahjussi, kau mabuk. Sebaiknya kau pulang. Istrimu sudah menunggu dirumah," ucap Lisa ramah.
"Istri? Rumah? Hahaha... APA KAU TIDAK TAHU?! AKU DI USIR DARI RUMAH KU DAN ISTRI KU MENINGGALKAN KU!! KENAPA KAU SOK TAHU TENTANG KEHIDUPANKU," teriak Ahjussi itu.
"Hah, kenapa dia membentak ku? Padahal aku tidak bermaksud sok tahu," gumam Lisa.
"Dengar Ahjussi!! aku tidak bermaksud berkata seperti itu. Dan biarkan aku lewat," ucap Lisa.
"Lewat? Tidak semudah itu. kau harus..." Ahjussi itu tiba tiba memegang kerah Lisa seraya menatap Lisa bukan seperti tatapan biasa.
"AHJUSSI!!!" Teriak Lisa seraya menyingkirkan tangan Ahjussi itu dengan kasar, Sehingga tiga kancing blouse nya terlepas dan jatuh.
Lisa yang tahu itu, marah dan langsung menendang area sensitif Ahjussi itu. Ia kesakitan memegang punya nya, dan pergi meninggalkan Lisa.
"Arghhh... Bagaimana ini? Kancingnya lepas. Aku juga tidak membawa sesuatu untuk menutup ini," gumam Lisa seraya tangannya ia kenakan untuk menutupi dadanya.
Lisa terdiam saat merasa ada yang tiba tiba menutupi dadanya dengan jaket. Ia mematung sejenak. Lalu langsung membalikkan badannya. Terpampang jelas seorang laki laki yang sedang menatapnya. Tapi di saat yang bersamaan juga, laki laki itu berlari meninggalkan Lisa sendirian.
"HEYYY!! KENAPA KAU LARI? PADAHAL AKU INGIN BERTERIMA KASIH!!!" teriak nya seraya melihat punggung laki laki itu yang perlahan menghilang.
"Pria aneh. Untunglah dia baik. Tapi bagaimana caraku untuk mengembalikan jaketnya? Mungkin ada sesuatu disini." Kemudian Lisa memeriksa setiap saku di jaket itu. Dan benar saja, ia menemukan sebuah foto laki laki dan perempuan. Laki laki itu mengenakan jas, sedangkan perempuan itu mengenakan seragam sekolah.
"Mungkin laki laki ini pemilik jaket ini. Dan perempuan ini... Ah masa bodoh. Mmm... Dia lumayan tampan juga," gumam nya menyunggingkan senyumnya.
••
"Aku pulang..." ucap Lisa yang masuk apartemen. Ia melempar jaket tadi ke sofa dan tanpa sengaja mengenai Jennie yang sedang berbaring disitu.
"Aishhh, Yak! Lalisa!!" bentak Jennie langsung berdiri dan melihat ke arah Lisa.
"Yak! Gwenchana? Kenapa kancing blouse mu rusak? Apa kau sengaja merusaknya karena frustasi?" tanya Jennie yang nada bicara nya langsung berubah menjadi halus.
"Aku tidak sebodoh itu. Ah benar! Tadi aku di ganggu oleh seorang Ahjussi mabuk, lalu kancing ku rusak. Dan kau tahu? Tiba tiba seorang laki laki memberikan ku jaket ini, wah aku benar benar sangat berterima kasih kepadanya. Tapi dia pergi saat aku akan mengucapkan itu. Aku bahkan tidak sempat melihat wajah nya," jelas Lisa panjang lebar.
"Tunggu tunggu, dia memberikan mu jaket tapi kau tidak melihat wajah nya?" tanya Jennie yang masih meresap cerita Lisa.
"Oh, maksud ku, laki laki itu langsung memakaikannya pada ku dari belakang. Jadi aku tidak sempat melihat wajah nya."
"Wah! Daebak! Sepertinya dia suka padamu. Karena dia memperhatikan mu bertengkar dengan Ahjussi itu dan memberikan mu pertolongan, jaket ini."
"Tapi kenapa dia hanya memperhatikan ku? Kenapa dia tidak menolongku? Ah lihat ini. Ini foto yang aku dapat dari jaket ini, perempuan itu seperti nya adiknya. Mereka terlihat mirip." Lisa menunjukkan foto yang tadi ia temukan.
"Dia tampan sekali. Akh, aku jadi ingin bertemu dengannya," ucap Jennie usai melihat foto itu.
"Hey, kau belum menjawab pertanyaan ku. Kenapa dia tidak menolongku?"
"Aish, sini kau," ucap Jennie mengajak Lisa duduk di sofa.
Jennie membuka handphone nya dan membuka sebuah aplikasi.
"Ramalan tarot?" tanya Lalisa saat melihat handphone Jennie.
"Nee," sahut Jennie.
"Untuk apa? aku tidak mempercayai hal seperti itu," ucap Lisa yang hendak pergi namun tangannya dicekal oleh Jennie.
"Ini benar dan dapat di percaya. Aku juga sudah pernah mencoba nya dan itu berhasil. Walau sekarang aku sudah putus dengannya," ucap Jennie.
"Itu berarti ramalan ini tidak tahan lama."
"Aigoo jinjja!!! Coba saja dahulu!!! Ini, pilih salah satu kartu yang ada disini."
Lisa pun memilih salah satu kartu disitu. Dan terpampang lah sebuah tulisan.
"Tak lama lagi, kau akan bertemu dengan laki laki yang keluar dari pintu hitam. Ia mengenakan jas hitam, rambutnya hitam, Dan tubuhnya tinggi. Tapi saat kau bertemu dengannya, tali sepatunya lepas. Masalah ekonomi? Tenang, kau akan beruntung kali ini," ucap Lisa dan Jennie bersamaan.
"Wah!! Lalisa! Chukae," ucap Jennie memeluk Lisa.
"Mwoya? Ini mungkin bohong. Aku belum pernah bertemu dengan laki laki seperti itu." Lisa menyangkal nya.
"Tentu saja belum pernah. Tapi Itu akan terjadi sebentar lagi."
"Ah molla. Aku ingin mandi." Kemudian Lisa pun pergi ke kamar mandi tidak peduli dengan Jennie yang sedang mengucapkan hal hal aneh menurutnya.
••
Pagi ini, Lalisa dan Jennie bersiap untuk wawancara kerja. Awalnya Lisa tak yakin, karena perusahaan yang ia datangi sekarang, bukan perusahaan biasa. Melainkan perusahaan tersukses di korea. Jeon's Group.
Tapi karena semangat yang ia dapatkan dari Jennie semalam, ia memberanikan dirinya untuk pergi kesana.
"Huftttt, kali ini aku pasti beruntung."
••
Jangan lupa vote yah💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The Side That You Don't Know About • Lizkook
Teen FictionJungkook dengan rasa bersalah yang terus menghantuinya sejak kecil. Apakah ia bisa mengatasi rasa bersalah itu? PLAGIAT DILARANG MAMPIR Mari baca cerita kedua aku:) Btw ini bukan squel euphoria. Tapi emang cerita baru dengan tokoh yang masih Jungko...