Lisa menekan kode akses ke rumah Jungkook. Setelah pintu terbuka, ia membawa Jungkook masuk lalu menidurkan nya di sofa.Somi datang dan melihat Jungkook keheranan.
"Eonnie, apa yang terjadi?" tanya Somi.
"Jungkook pingsan setelah minum minum," sahut Lisa.
"Apa? Oppa pingsan setelah minum minum?" Somi terkejut bukan main. Ia pun menghampiri Jungkook memastikan apa yang ia dengar.
"Ini benar. Jungkook oppa benar-benar mabuk dan pingsan. Tapi bagaimana bisa? Aku tidak bohong saat mengatakan "Oppa tidak pernah pingsan walau dia mabuk". Ini aneh."
"Aku juga... merasa kehidupan Jungkook oppa berubah semenjak eonnie menjadi sekertaris nya, atau semenjak dia mengenal eonnie. Atau juga, semenjak eonnie menjadi pacarnya," lanjut Somi menggoda Lisa yang membuatnya malu-malu tapi membuatnya bertanya-tanya juga.
"Kau ini... aku jadi malu. Tapi... apa maksud mu?" tanya Lisa.
"Yang pertama, oppa menderita insomnia semenjak eomma meninggalkan kami. Di usia 20 tahun, insomnia nya makin parah. Oppa juga menolak pengobatan. Tapi eonnie ingat bukan saat Jungkook tidur waktu itu? Itu pertama kali nya aku melihat oppa terlelap."
"Dan kedua... Oppa tidak pernah merasakan pingsan bila mabuk. Ini juga pasti hal yang baru bagi dia. Ketiga, biasanya oppa jarang pulang ke rumah, ia selalu menghabiskan waktu nya di kantor. Tapi akhir-akhir ini, ia selalu pulang dan saat malam, alih-alih berkutat dengan laptot, ia... tidur," ujar Somi panjang lebar.
"Begitukah? Tapi tidak mungkin itu karena aku. Aku hanya pacarnya." Setelah Lisa mengatakan itu, ia tiba-tiba teringat ingatan yang ia dapat tempo hari dan omongan Jungkook tadi di bar.
Ingatan itu, apa benar Jungkook teman kecil ku? Jungkook bilang teman yang hilang karena kecerobohannya, apa itu aku? Tapi kecerobohan apa yang telah ia lakukan?
Batin Lisa."Omong-omong, terima kasih eonnie telah mengantar Jungkook oppa pulang," ucap Somi.
Lisa mengangguk. "Kalau begitu, aku permisi."
"Nee. Hati-hati di jalan," ucap Somi saat Lisa sudah menjauh pergi.
••
"Aku bodoh." Jungkook melempar botol minuman ke sembarang arah. Ia sedang ada di atap rumah nya dan sedang merutuki kebodohannya sendiri.
"Ada apa dengan ku ini?" Kini ia melempar kaleng bir.
"Sangat bodoh. Jeon Jungkook. Bodoh."
"YAAKKKK!!! JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN!" teriak seorang ahjuma di bawah.
"Hentikan oppa. Kau bisa mengotori seisi kota," ucap Somi yang datang dengan membawa nampan berisi roti dan segelas susu.
"Ini masih pagi, pengar mu juga baru saja tuntas. Dan ini? Kau minum bir?" Somi melotot pada Jungkook.
"Biarkan saja," ucap Jungkook.
Somi meletakan nampan itu di meja dan mengambil kaleng bir yang ada di sana. "Makanlah ini. Berhenti minum."
"Arasseo." Jungkook mengiyakan Somi.
"Tapi kalau boleh tahu, apa yang membuatmu kesal? Apa oppa membuat kesalahan saat mabuk?" tanya Somi karena penasaran pada kakaknya itu.
"Nee. Somi-ya, kau tahu bukan? Kenyataan itu menyakitkan?"
"Aku tahu."
"Kalau begitu, aku ingin menyampaikan pernyataan padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Side That You Don't Know About • Lizkook
Ficção AdolescenteJungkook dengan rasa bersalah yang terus menghantuinya sejak kecil. Apakah ia bisa mengatasi rasa bersalah itu? PLAGIAT DILARANG MAMPIR Mari baca cerita kedua aku:) Btw ini bukan squel euphoria. Tapi emang cerita baru dengan tokoh yang masih Jungko...