Part 23

3.3K 348 8
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya💜

••

Jungkook bekerja semalaman karena kemarin ia menunda pekerjaannya. Ia berdiri, merenggangkan tubuhnya yang kaku. Lalu ia kembali duduk.

05.51

"Arghh... Masih terlalu pagi," gumamnya, "Aku bosan."

Jungkook mendapat ide. Kemudian, ia pergi ke suatu tempat.

••

Ding dong

"Siapa?" ucap Lisa. Tidurnya terbangun karena sedari tadi ada orang yang memencet bel rumahnya.

Lisa membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

"Jungkook?" ucapnya.

"Annyeong," sapa Jungkook dengan senyum lebar di bibirnya.

"Ada apa? Ayo masuk." Lisa membawa masuk Jungkook dan menyuruhnya duduk di sofa.

Lisa ikut duduk di samping nya.

Jungkook menyenderkan kepalanya ke bahu Lisa. "Aku sangat lelah. Peluk aku," ucapnya dengan nada manja.

"Aigoo, jadi ini pembunuh psikopat yang terkenal itu?" Lisa memeluk Jungkook sebentar.

"Tidak. Aku tidak terkenal sebagai psikopat. Tapi sebagai CEO muda tersukses."

Lisa mengiyakan Jungkook.

"Omong-omong, Jennie dan eomma mu masih tidur?"

"Nee."

Jungkook ber "oh" ria.

"Lalisa," panggil Jungkook.

"Waeyo?"

"Apa ada hal-hal yang ingin kau lakukan?"

Lisa tampak berpikir. "Mmm... Karena natal dan musim dingin hampir tiba, aku ingin melihat salju pertama dan merayakan natal bersama mu. Saat musim dingin usai, aku ingin menaiki kapal dan melihat laut, juga saat musim gugur, aku ingin berjalan di bawah daun yang berguguran. Bersama mu," ujar Lisa dengan wajah yang berseri-seri seraya menatap Jungkook.

Saat mendengar itu, entah kenapa hati Jungkook tidak yakin. Ia tidak yakin bisa mewujudkan itu.

"Kau mau bukan?" tanya Lisa.

Jungkook tersenyum. "Tentu saja. Aku mau melewati semua musim bersama mu."

"Gomawoo." Lisa membalas senyum Jungkook.

"Nee."

"Jungkook-ah, ada sesuatu yang sangat ingin aku tanyakan. Tapi aku khawatir kau tersinggung."

"Tanyakan saja."

"Yakin?"

Jungkook mengangguk.

"Begini... kau kemana kan mayat yang kau bunuh? Dan apa kau menjalani terapi ke psikolog?"

"Aku membakarnya. Si Taehyung payah itu bilang, setidaknya kita harus kremasi jasad-jasad itu. Lalu aku berpikir itu menguntungkan. Terapi? Aku tidak menjalani nya."

"Kenapa?"

"Tidak mau saja."

"Begitu rupanya."

"Baiklah. Jika kau ingin aku menjalani terapi, aku akan menjalani nya."

Lisa membalikkan badannya dan bergumam. "Padahal aku tidak pernah bilang begitu."

"Lebih baik kau mandi," ucap Jungkook, "Ayo berangkat bersama. Ke kantor."

The Side That You Don't Know About • LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang