Kata orang, cinta pertama itu tidak pernah berhasil. Dan kegagalan itu, mendorong untuk mencari pengganti lain. Tidak. Aku menyangkalnya. Itu tidak berlaku padaku.Awalnya, aku hanya berteman dengan satu-satunya anak gadis di komplek perumahanku dulu. Lisa adalah teman perempuan pertama yang aku miliki. Dan saat kehilangan nya, aku juga menjadi hilang arah.
Tapi semua itu berbeda, saat aku melihat nya lagi. Kerinduan itu seakan menjawab, perasaan rindu itu juga berubah. Aku ingin memilikinya.
Lisa mengisi kekosongan hidupku kembali. Memperhatikan wajahnya saja, membuat ku tersenyum. Kini, dia menjadi milikku. Dan itu yang membuat ku takut kehilangan nya lagi.
-Jeon Jungkook.
••
Ibu Lisa mendekat pada Jungkook dan menatap Jungkook lekat. "Jungkook... kau... "
"Eomma mengenal nya?" pungkas Lisa karena mendengar ibu nya menyebut nama Jungkook. Padahal ia belum pernah bilang kalau nama kekasih nya itu "Jungkook".
"Tentu saja eomma kenal."
Jantung Jungkook berpacu lebih cepat. Rasa takut Jungkook mulai bertambah. Ia takut ibu Lisa mengungkit masa lalu pahit itu. Ia takut, akan kehilangan Lisa.
"Benarkah?" tanya Lisa lagi.
"Eomma pernah melihat nya di internet. Dia CEO termuda dan tersukses di korea, bukan?"
Jungkook menghembuskan nafas lega. Benar, Jungkook ingin egois kali ini saja. Ia ingin memiliki Lisa. Setidaknya sampai ingatan Lisa pulih.
"Mmm... eomma lapar. Ayo pergi ke restoran di dekat sini," pungkas ibu Lisa mencegah Lisa bertanya banyak.
••
Jungkook belum membuka suaranya sejak tadi. Ia masih belum berani.
"Jungkook-ah, kau mau pesan apa? Kau diam saja sedari tadi," ucap Lisa pada Jungkook.
"Sama kan saja dengan mu," ucap Jungkook.
"Arasseo." Kemudian Lisa bicara pada pelayan restoran untuk memesan satu lagi makanan yang tadi ia pesan.
"Jungkook-ah, eomma, aku pergi ke kamar mandi dahulu." Lisa pergi meninggalkan ibu nya dan Jungkook.
Ini canggung.
"Jeon Jungkook, kau ingat aku?" ucap ibu Lisa memulai pembicaraan.
Jungkook menatap ibu Lisa. "Nee. Saya ingat. Saya tidak pernah melupakanmu dan.... kejadian itu."
"Kau tidak perlu takut, gugup, bingung atau khawatir lagi. Aku dan ayah Lisa tidak marah padamu. Kau hanya perlu berubah dan jadi lebih baik."
"Maksud nya?"
"Aku tahu selama Lisa tidak ada, mentalmu terguncang dan kau menjadi hilang arah, bukan?"
Jungkook menunduk.
"Baiklah. Saya akan berubah. Demi gadis pertama yang saya temui dan demi cinta pertamaku. Lisa."
"Kalau begitu, jangan bicara terlalu formal dan panggil aku eomma. Menantuku."
Jungkook mengangkat wajahnya. Ia terperangah saat mendengar kata "Menantuku". Ia tersenyum lebar. Perasaan gelap tadi pergi dan tergantikan oleh perasaan bahagia ini.
"Nee, eomma. Satu lagi, maafkan aku atas kejadian dulu dan maafkan aku, kau harus berbohong pada Lisa tentang penyebab hilang ingatannya," ucap Jungkook.
"Tidak apa-apa. Tidak perlu berterima kasih."
"Wahhh seperti nya kalian sudah akrab," ucap Lisa yang baru saja tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Side That You Don't Know About • Lizkook
Teen FictionJungkook dengan rasa bersalah yang terus menghantuinya sejak kecil. Apakah ia bisa mengatasi rasa bersalah itu? PLAGIAT DILARANG MAMPIR Mari baca cerita kedua aku:) Btw ini bukan squel euphoria. Tapi emang cerita baru dengan tokoh yang masih Jungko...