Part 27

3.4K 348 20
                                    


Diri ini dengan diri yang lain tidak benar-benar saling tahu. Jangan menduga apalagi curiga, sini mendekat biarkan diri ini saling bercerita.

••

"Lalisa, mari kita bermain bola," ajak Jungkook dan langsung di angguki oleh Lisa.

Jungkook dan Lisa saling mengoper bola. Sesekali Jungkook menertawakan Lisa karena bola itu mengenai dahi Lisa. Namun pada tengah permainan, Lisa tidak sengaja menendang bola itu sampai ke sebrang jalan. Ia pun merengek pada Jungkook agar mengambil kan bola itu.

"Ania... Aku tidak mau mengambil nya. Kau yang menendang bola itu sampai kesana. Jadi kau harus mengambil nya," ucap Jungkook bersi keras tidak mau mengambil bola itu.

"Baiklah. Aku akan mengambil nya. Tapi tolong bantu aku menyebrang jalan. Aku tidak bisa melakukan itu."

"Arraseo. Dengarkan aba aba ku ya? Jika aku bilang 3, kau harus berlari menyebrang jalan itu oke?"

"Oke."

Jungkook memegang tangan Lisa.

"Satu.. Dua... Ti..." Jungkook menahan tangan Lisa saat Lisa hendak menyebrang.

"Hahaha, aku belum selesai mengucapkan angka tiga." Jungkook menertawakan Lisa karena berhasil menipunya. Lalu ia pun melepas tangan Lisa.

"Kau ambil sendiri ya," ucap Jungkook pada Lisa.

"Nee. Tapi tolong hitung yang benar."

Namun alih alih menuruti permintaan Lisa, Jungkook malah berpikir untuk mengerjai nya sekali lagi.

"Baiklah. Aku akan berhitung. Satuu... Dua... Ti...gaa." Saat Jungkook hendak meraih tangan Lisa. Sayangnya Jungkook terlepas. Dan Lisa berlari ke tengah jalan.

Brukkk.....

Lisa terbangun saat adegan itu berputar di otaknya. Ia melihat Jungkook di samping nya dan memandang Jungkook sebentar, kemudian Lisa memeluk Jungkook dengan erat. Jungkook mengusap punggung Lisa, memberi kan ketenangan untuk Lisa.

"Jungkook-ah, aku ingat semua nya," ucap Lisa. Jungkook tidak mengerti apa yang Lisa katakan.

"Aku ingat, kita dulu berteman dan aku ingat alasan aku mengalami lupa ingatan" lanjutnya.

Jungkook menghentikan usapan tangannya. Pikiran nya kosong, tidak ada suara yang bisa ia dengar. Hanya kata-kata Lisa tadi berputar di otaknya.

"Kenapa kau berbohong? Kenapa kau tidak bilang bahwa kita dulu berteman? Aku yakin kau mengingat semua nya, bukan? Ini juga alasan kau terlihat takut ketika bertemu eomma ku? Kenapa kau memendam ini sendiri? Kau pasti syok, apalagi saat itu kau masih kecil." Lisa tak berhenti nya berbicara pada Jungkook.

Jungkook menunduk.

"Aku takut. Aku terjebak dalam labirin penyesalan dan ketakutan," ucap Jungkook lirih.

"Kenapa kau takut?"

"Karna kau awal dari masa kelam ku." Setelah mengatakan itu. Jungkook pergi dari rumah Lisa.

Lisa melihat Jungkook menghilang dari pandangannya. Ia marah karena Jungkook tidak jujur. Kenangan itu, walau menyakitkan, tapi Lisa ingin mengingatnya. Ia kecewa pada diri nya sendiri, karena tidak tahu bahwa orang yang sangat dekat dengannya, ternyata bagian dari masa lalu nya.

••

Jungkook menatap kosong ke jendela kamarnya. Ia teringat masa itu, rasa bersalah itu, penyesalan serta kemarahan pada dirinya sendiri. Jungkook mengingat dengat jelas, rasa sakit yang ia rasakan.

The Side That You Don't Know About • LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang