RaySer 1

419 60 0
                                    

Vote kalu suka, kalo nggak suka, cukup dibaca aja beb!!


Seorang gadis sedang duduk diatas kursi, yang berada disebuah taman belakang rumah.

Gadis itu bernama Rayska Serli yang sering dipanggil Ray oleh beberapa orang.

Dia hanya duduk termenung sambil menatap kosong kedepan. Hanya Tuhan yang tau apa yang sedang dipikirkan oleh gadis itu.

Lagi dia menghela napas panjang. Rambut gelombangnya yang panjang tergerai indah dibahunya saat dia mendongak menatap langit yang mendung.

Sepertinya hujan akan turun sore ini. Rayska memejamkan mata saat angin menerpa wajahnya.

"Ray!"

Rayska membuka matanya dan menoleh kesumber suara.  Tepat dipintu belakang rumahnya, berdiri wanita berumur tigapuluhan yang masih terlihat cantik.

Wanita itu adalah ibunya sekaligus orang yang masih dimiliki oleh Rayska.

"Ayo masuk sayang. Udah sore,kalau kamu masih diluar kamu bisa masuk angin" ucap Susan seraya mendekati putrinya

Rayska hanya mengangguk dan masuk kedalam rumah mengikuti ibunya yang sedang menggandeng tangannya.

"Kamu mandi dulu sayang, mama mau masak"

"iya ma"

Rayska menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Rumahnya terdiri dari dua lantai, tidak mewah tapi sangat rapi dan juga sangat nyaman.

Mereka hanya tinggal  berdua dirumah tersebut. Tidak ada pembantu maupun satpam.

Bukannya Susan tidak dapat membayar seorang pembantu, tetapi Rayska tidak suka jika ada orang lain dirumahnya selain mereka berdua. Jadi Rayska lah yang akan membereskan rumah dan juga tamannya sendiri.

Dia meraih handuk dan masuk kedalam kamar mandi. Hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit, Rayska sudah siap dengan kaos longgar dan celana pendeknya. Rambut gelombangnya digulung asal, yang membuat poninya berjatuhan didahi dan disekitar pipinya yang mulus.

"Duduk sayang, mama udah masakin makanan kesukaan kamu" ucap Susan saat Rayska sampai didekat meja makan

Rayska hanya mengangguk menjawab dan duduk dihadapan ibunya. Susan hanya tersenyum melihat reaksi putrinya,seakan ini memang sudah terbiasa terjadi.

"Gak terasa ya kamu udah hampir sebulan libur setelah tamat SMP" ucap Susan memulai percakapan.Lagi Rayska hanya mengangguk

"Mama udah daftarin kamu di Sekolah Kencana untuk ngelanjut SMA Ray"

Rayska yang tadinya hanya fokus makan,tiba-tiba berhenti menyuap dan menatap ibunya.
"Kenapa harus disitu ma?" tanya nya dengan suara yang terdengar kecewa

"Emangnya kenapa sayang? Ada masalah dengan sekolah itu?" jawab Susan dengan bertanya balik.  Susan heran mendengar nada suara Rayska yang terdengar kecewa.

"Nggak" jawab Rayska sambil menarik nafas.

Memang benar tidak ada masalah dengan sekolah itu.Tapi Rayska tau kalau sekolah itu termasuk salah satu sekolah yang bernama diJakarta. Dan dia tidak suka dengan itu. Banyak hal yang Rayska tidak suka dengan sekolah populer di Jakarta.

Keinginan Rayska sederhana, dia hanya ingin menyelesaikan pendidikannya dengan tenang. Walau terkadang rutinitas yang selalu dia lakukan terlihat membosankan, dia tidak keberatan sama sekali.

Dan Rayska sadar disekolah Kencana yang termasuk jajaran sekolah favorit di Jakarta, pasti memiliki siswa yang berasal dari banyak kalangan.

"Kalau tidak ada apa-apa,kenapa tidak mau?" tanya Susan lembut.

Dia menjaga nada suaranya agar tidak membuat Rayska merasa tidak dihargai pendapatnya. Dalam berkomunikasi, dia harus bisa menyesuaikan kata-kata dan juga nada suara pada Rayska yang masih enggan berbicara banyak padanya.

"Nggak kok ma. Ray bersyukur kalau Ray bisa sekolah disitu"ucap Rayska seraya berusaha untuk tersenyum didepan ibunya.

Walau dia tertutup kepada ibunya, Rayska sangat menyayangi ibunya. Lagipula, siapa lagi yang bisa dia sayangi kalau bukan ibunya?

"Ray udah kenyang. Ray beresin piring kotor dulu ya ma" lanjutnya sambil berdiri membawa piring yang digunakannya.

Susan menatap sendu punggung anaknya. Sampai kapan putrinya tertutup seperti ini. Dia tau kalau Rayska tidak suka bersekolah di Sekolah Kencana.

Tapi Susan tidak ada pilihan lain. Putrinya harus bersekolah disitu, agar bisa bersosialisasi dengan orang banyak dari berbagai kalangan. Dia tidak bisa melihat putrinya yang jarang sekali bersosial.

Maafkan mama nak. Mama mendaftarkan kamu tanpa bertanya dimana keinginan kamu melanjutkan sekolah. Ini semua demi kebaikan kamu kedepannya. Batin Susan.

Ray tau ma. Kalo mamak berniat baik dengan mendaftarkan Ray di Kencana. Jadi Ray nerima aja biar mama tenang sekolahin Ray disana. Batin Ray sambil mencuci piring kotor didapur.

Setelah membersihkan meja makan, Ray naik keatas nenuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar ibunya.

Saat melewati pintu kamar ibunya, dia berhenti dan melihat ibunya yang sedang duduk diatas ranjang sambil bersandar dikepala ranjang.

Wajah cantik ibunya terlihat lelah, yang membuat Ray merasa bersalah dengan sikap diamnya kepada ibunya.

Tok tok tok

Rayska mengetuk pintu kamar ibunya dengan pelan, tapi bisa didengar orang yang berada didalam kamar.  Susan menoleh kearah pintu.

Sesaat dia terkejut saat melihat putrinya mengetuk pintu kamar nya seraya berjalan mendekat keranjang tempat dia duduk saat ini.

Jarang sekali Rayska mendatangi ibunya seperti ini. Walau mereka tinggal berdua dirumah, Susan tidak pernah sempat berbincang-bincang dengan Rasyka, kecuali saat mereka berada di meja makan.

"Ray, ada apa sayang?" tanya Susan sambil menepuk ranjang yang kosong disebelahnya, mengisyaratkan agar putrinya duduk disebelahnya.

"Em...Ray hanya mau ngobrol sama mama" ucap Ray tergagap sambil menatap ibunya.

Susan tersenyum mendengar putrinya. Seperti biasa dia mengelus lembut kepala putrinya.

"Mama senang Ray mau ngobrol sama mama" Susan memeluk putrinya dengan erat.

Awal nya  Rayska ragu untuk membalas tapi dia merasa sangat nyaman dengan kehangatan yang disalurkan oleh ibunya.

Akhirnya dia membalas pelukan ibunya. Dan Susan tersenyum merasakan pelukan Rayska yang begitu erat.

Mereka menghabiskan malam itu dengan membicarakan mulai dari aktivitas tadi pagi Rayska sampai dengan masalah masalah yang didapati Susan dikantor.

Kelelahan mengantarkan rasa kantuk pada anak dan ibu tersebut. Dan Rayska tertidur dipelukan hangat ibunya.


____


Mungkin agak bosen kalau baca part mula kaya gini.Tapi gue yakin seratus persen,chap selanjutnya udah mulai masuk ke tokoh-tokoh yang buat jantung lo nggak bisa diem adem didalam dada loo😂😂

Kalo lo nggak percaya,yaudah tinggal percaya aja.


Revisi : 04 November 2020

Oleh : litaamar0708





Sekian guys untukpart ini.
Jangan lupa vote and komen dibawah ini

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang