RaySer 27

110 41 2
                                    


"Shit!"umpat Theo melempar helm yang baru saja dibukanya.

Rayska mematung melihat siapa yang jadi pemenang balapan ini.

Gue memang serius bilang kalo Rinald lebih baik menang daripada Marko,tapi apa doa gue gak bisa disaring dikit? Batin Rayska

"Semangat banget lo buat dapetin buku Rayska"sinis Frans menatap Rinald

Rinald mengedikkan bahunya. Jauh dilubuk hatinya,Rinald kegirangan karena sekarang dia punya kendali terhadap Rayska.

Ya,Rinald memenangkan balapan ini.Rinald terkekeh kecil melihat wajah pias Rayska.

Kena lo! Batin Rinald

Marko hanya teesenyum sinis melihat wajah kemenangan Rinald.

Masih banyak kesempatan gue buat balas lo.Tapi kayaknya bukan sekarang. Batin Marko

"Mana tas gue Sis?"tanya Frans menatap Siska

Siska meyerahkan tas Frans.
"Punya lo!"ucap Frans seraya melemparkan buku Rayska pada Rinald

Rinald membolak-balikan buku yang dipegangnya. Rinald yakin kalau itu bukanlah buku catatan atau semacamnya,karena buku itu di padlock.

Rayska membuang napas dengan perlahan.
Ok kayaknya drama konyol sialan ini sudah berakhir. Batin nya

"Balikin buku gue!"ucap Rayska

Semua orang bingung mendengar ucapan Rayska.Apa dia serius?

"What?!"tanya Rinald terkejut

"Lo semua udah puaskan buat buku gue jadi taruhan.Sekarang balikin!"ucap Rayska seraya mengulurkan tangannya

"Hahahaha..."

Tawa Frans,Kelvin,dan beberapa orang lainnya tidak dapat dibendung lagi.

"Apa gue gak pernah bilang,kalo tawa lo buat orang mual mau muntah?!"sinis Rayska pada Frans

"Diem lo!"sarkas Rayska cepat saat melihat Siska akan berbicara.

"Buku lo punya gue sekarang"ucap Rinald santai

Rayska menyipitkan matanya.
"Katanya orang kaya,masa buku kecil aja mau dirampok!"

"Terserah gue"

Rinald menaiki motornya.
"Gue balik dulu"ucapnya menatap teman-temannya

"Lo gak bisa bawa buku gue!"teriak Rayska

Rinald melajukan motornya,mengacuhkan teriakan Rayska.Rinald tertawa seperti orang gila sepanjang jalanan.Belum juga dia balas perbuatan Rayska,tapi cewek itu sudah kewalahan mengahadapinya.

***

"Semua gara-gara lo"teriak Rayska menunjuk wajah Frans

Rayska ingin menangis sekarang,tapi dia menahannya.Tidak mungkinkan dia menangis  dihadapan orang-orang brengsek seperti mereka.

Sejak tadi Theo hanya diam.Dia masih kesal pada dirinya sendiri.Rayska sudah percaya padanya ,tapi dia malah mengecewakan Rayska.

"Lo mau kemana?"tanya Marko saat Rayska akan menyeberang

"It's not your business!"ucap Rayska

Marko tertawa kecil melihat Rayska mengacuhkannya.Ingin sekali Marko mengejar Rayska,tapi dia tau kalau saat ini Rayska tidak dalam mood yang bagus,untuk diajak bermain-main.

"Cabut guys!"teriak Marko

Theo akan menyusul Rayska yang melangkah semakin jauh,tapi tidak jadi karena Celine menahannya.

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang