RaySer 4

157 60 0
                                    

Gue cuma mau bilang, plis karya gue dihargain



______

Mood Rayska sangat buruk setelah pulang dari supermarket. Kejadian tadi benar-benar membuat dirinya kesal. Kejadian seperti inilah yang membuat dia lebih nyaman berada dirumah saja sepanjang hari.

Diluar sana banyak yang akan terjadi dan dia tidak suka kalau salah satu menimpanya. Ini memang terdengar aneh tapi itulah kenyataannya. 

Dia tidak suka kehidupannya diusik oleh orang lain karena Rayska juga tidak suka ikut campur apalagi mengsi urusan orang lain.

Mungkin dia gadis yang kaku tapi siapa sangka kalau dia memiliki keahlian dalam bersilat lidah jika situasi mendesak. Rayska memiliki banyak kata-kata mematikan didalam dirinya yang mampu membuat orang tidak bisa berkomentar.

Rayska membuka laci meja yang terletak disamping tv. Didalamnya terdapat kotak p3k. Lututnya tergores akibat terjatuh dengan posisi berlutut. Dan sialnya hari ini dia memakai celana diatas lutut.

Bukan karena gue jatuh dan kaki gue luka yang buat gue merasa sial. Tapi karna gue udah ketemu cowok-cowok brengsek yang paling gue hindari. Batin Rayska

Dia melangkah menuju sofa dan duduk untuk mengoleskan obat pada lukanya. Dia yakin hari ini akan semakin ribet kalau ibunya melihat luka pada lututnya.

Susan sangat sensitif jika Rayska terluka sedikit saja. Bahkan Rayska tidak diijinkan memasak hanya karena jari Rayska terluka saat mengiris bawang. Saat itu Rayska merasa jengah dengan reaksi ibunya. Bukannya dia tidak suka jika diperhatikan, tapi ibunya sangat berlebihan.

Setiap pagi dan malam Susan akan memasak sendiri dan siang hari Susan menyuruh Rayska untuk makan siang dirumah makan, depan jalan pertigaan.

Tanpa Susan ketahui, Rayska jarang makan dirumah makan tersebut, karena lagi dia tidak suka dengan keramaian. Jadi Rayska masak sendiri dirumah.

Tapi sekarang Rayska tidak perlu khawatir karena sekolahnya yang baru menyediakan makan siang untuk seluruh murid. Dan tentu saja itu dimasukkan kedalam biaya yang akan dibayarkan perbulan.

Rayska sudah selesai membersihkan lukanya. Dia sedikit kaget saat merasakan getaran ponsel disaku celana putih yang dipakai.

Rayska mengerutkan keningnya saat melihat pesan dari nomor yang tidak dikenal.

Hai Ray!! Apa kabar? Masih ingat gue nggak??

Serius nih dari orang? Masa dia nge sms gue tanpa perkenalan dulu baru nanyak kabar. Dan darimana dia dapet nomor gue?
Batin Rayska menggerutu.

Sorry gue gak kenal lo

Balas Rayska cuek. Dia gak kenal siapa pengirim pesan ini apakah cowok atau cewek? Bukannya dia bermaksud sombong tapi sifat Rayska memang begitu. Jadi siapa yang bisa disalahkan?

Lo masih kayak dulu deh. Cuek abiss

Rayska memutuskan untuk menghiraukan pesan tersebut. Dia berdiri membawa kotak p3k yang akan dimasukkannya kembali kelaci meja. Tapi terhenti saat terdengar dering ponsel yang menandakan seseorang sedang menelponnya.

Ternyata masih dengan nomor yang tidak dikenal tadi.

"Halo?"jawab Rayska

"Hai Ray!" jawab seorang cewek dari seberang sana dengan antusias

"Siapa?"tanya Ray datar

"Sedih banget gue tau kalau lo gak ingat gue sama sekali" ucapnya dengan nada sedih

Rayska menatap ponselnya dengan raut wajah bingung.Dia memang ingat dengan nada antusias yang sering menggema ditelinganya saat SMP. Tapi dia tidak ingat siapa pemiliknya.

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang