Rayser 2

176 57 0
                                    

       


Vote kalo suka, kalo nggak suka, gak usah di vote. Cukup baca aja beb!!


"Ray mama berangkat dulu ya. Nanti mama pulang cepet dari kantor, nanti kamu siap-siap buat belanja semua keperluan sekolah kamu sayang" ucap Susan pada Rayska yang sedang menonton tv diruang tamu.

"Iya ma"

Susan tersenyum dan mengecup lembut puncak kepala putrinya.Dia sangat senang hari ini, mengingat kejadian semalam. Perlahan-lahan Rayska mulai membuka diri padanya. Dan itu suatu perkembangan yang telah dinanti-nantikannya sejak lama.

"Yaudah kalau gitu kamu baik-baik dirumah. Kalau perlu sesuatu telpon bibi Henny. Mama udah bilang sama bibi kalau bibi akan bantu kamu kalau kamu ada perlu" ucap Susan panjang lebar memberi tau

"Iya ma. Mama hati-hati dijalan"

Susan mengangguk dan melangkah keluar masuk kedalam mobilnya. Susan melajukan mobilnya perlahan keluar dari pekarangan rumah.

Rayska berdiri dari sofa yang didudukinya. Melangkah menuju kamarnya dan mengambil ponselnya yang berada diatas nakas.Dia mencari tau tentang sekolah barunya dari internet.

Ternyata bener,kalau Kencana itu sekolah yang gak seperti biasanya.Huh...kenapa harus disekolah itu ?  Batin Rayska setelah membaca tentang Sekolah Kencana yang akan menjadi sekolah  barunya.

Dia sangat tidak suka dengan sekolah itu, tapi ibunya sudah mendaftarkannya disana. Tidak ada yang bisa dilakukannya selain menerimanya.

Dia menghempaskan tubuhnya keatas ranjangnya, menatap langit-langit kamar yang bernuansa biru. Dia menarik napas panjang dan membuangnya perlahan. Rayska memikirkan hari-hari yang dilalui nya dengan sifat kaku yang dimilikinya. Sifat kaku yang telah dimiliki semenjak dia kecil.

Dia tinggal bersama ibunya sejak dua tahun yang lalu. Saat umurnya empat tahun, ayah dan ibunya bercerai, Rayska tidak tau apa penyebanya. Orang tuanya bercerai dan Rayska tinggal bersama ayah dan neneknya. Rayska sangat menyayangi neneknya begitu juga sebaliknya.

Rayska tidak terlalu  akrab dengan ayahnya tidak seperti pada umumnya hubungan ayah dengan putrinya. Tapi Rayska tidak mempermasalahkannya karena dia punya nenek yang sangat penyayang.

Tapi semuanya berubah saat neneknya meninggal dua tahun yang lalu. Rayska tidak bisa berkata apa-apa pada saat itu, karena meninggalnya neneknya terasa tidak nyata padanya.

Ibunya yang mendengar berita tersebut, mendatangi kediaman mantan suaminya. Dengan sopan dia meminta kepada ayah Rayska untuk merawat Rayska bersama nya.

Dan ayah Rayska setuju begitu saja. Rayska tidak tau apaun. Dia tidak tau mengapa orang tuanya bercerai. Dia tidak tau mengapa ia bisa tinggal bersama ayahnya disaat ibunya mengatakan jika dia menyayangi Rayska. Dan dia juga tidak tau mengapa ayahnya bersedia menyerahkannya kepada ibunya,yang sudah hampir sepuluh tahun meninggalkannya.

Keadaan yang tidak dimengerti dan tidak ada yang berusaha membuatnya mengerti, membuatnya menjadi pribadi yang seperti saat ini. Pasif dan kaku. Tidak banyak bersuara. Dan Rayska tidak tau banyak arti dari sebuah hubungan.

Tanpa mengeluarkan suara, Rayska menangis dalam diam. Dia bukan tipe cewek yang cengeng. Tapi kali ini dia benar-benar butuh pelampiasan. Dia benci keadaan dimana dia hanya bisa melihat tetapi tidak dapat memahami apapun.

Jika dia diberi satu permintaan yang dapat diwujudkan, dia hanya ingin neneknya kembali dan mereka bisa hidup bersama walau dalam keadaan yang sangat sederhana.

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang