RaySer 16

107 42 0
                                    


Melly menggandeng tangan Rayska menuju kantin.Rayska sedikit tidak nyaman dengan kedekatan mereka,tapi tidak menolak

"Ray,gimana kelas baru lo?"

"Baik"

"Kenapa sih lo gak milih Ipa?Siapa tau kita bisa sekelas kalaupun nggak,kelas kita kan jadi deketan"ucap Melly

"Gue suka Ips"ucap Rayska asal yang dipercayai oleh Melly

Sesampainya dikantin,Melly dan Rayska mengambil nampan yang sudah berisi makanan.Rayska menurut saja saat Melly menariknya duduk tepat di tengah kantin.

Kejadian kemarin membuatnya tidak perlu takut apapun.Kalau pun Theo masih gencar mengganggunya,dia memilih diam aja.Tidak perlu takut masalah bully disekolah ini.

Karena sekolah Kencana tidak menoleransi adanya kasus bully disini.Kalaupun ada,masalah bully ini tidak terlalu parah,yang sampai membuat siswa atau siswinya berhenti sekolah.

Ada manfaatnya juga Rayska sekolah disini.Kalau saja dia sekolah ditempat lain mungkin dia sudah menjadi target bully an karena tidak punya teman.

Melly terus bercerita tentang kelas barunya yang sangat seru menurutnya.Rayska hanya bergumam atau mengangguk sesekali merespon ucapan Melly.

Rayska hanya menunduk,fokus pada makanannya.Sampai dia tersadar kalau Melly berhenti bicara.Rayska menatap wajah Melly yang didepannya. Wajah Melly terlihat syok sekarang.

"Kenapa?"tanya Rayska yang bingung melihat wajah Melly

Melly tidak menjawab.Dia masih setia menatap kebelakang Rayska dengan ekspresi syok.Rayska menolehkan kepalanya kearah belakang yang sedang ditatap oleh Melly.

Dia mendengus melihat siapa yang duduk dimeja belakang nya. Ternyata Melly lagi menatap Rinald and the geng yang sedang makan atau lebih dramatisnya,Melly sedang terpesona dengan gerombolan itu.

Tapi kenapa gerombolan itu duduk disitu. Bukankah mereka punya tempat khusus dikantin ini. Mereka sesuka hati mau duduk dimana.

Tidak ada karakter yang patut dibanggakan. Batin Rayska

Dia melanjutkan melahap makanannya.Rayska memukul tangan Melly dengan garpu,yang membuat Melly sadar dari keterpesonaannya.

"Apa sih Ray?"kesal Melly

"Mata lo mau keluar,iler lo juga berjatuhan"jawab Rayska asal

Melly yang termakan dengan ucapan Rayska,buru-buru mengelap mulutnya cepat.  Dan tidak lupa mengalihkan pandangannya dari tempat gerombolan tersebut.

"Liat dari jarak gini aja buat gue hampir pingsan,gimana kalo dari jarak dekat ya"ucap Melly tersenyum

"Li coba aja. Siapa tau lo mati kalo liat dari jarak deket"ucap Rayska

"Gila lo Ray.Lagian ya,mungkin lo juga terpukau sama pesona mereka.Tapi lo gengsi buat nunjukinnya"ucap Melly sambil menatap ponselnya untuk mengambil foto.

"Terpesona?Tipe begituan cocoknya didaur ulang dulu baru bisa dilirik,itupun gue masih ragu"ucap Rayska dengan santai

Melly mengangkat kameranya kearah gerombolan tadi.Melly terkejut hampir saja berteriak,dan ponselnya terjatuh kedalam nampannya.

Rayska khawatir dengan wajah pucat Melly. Dari ekspresi Melly,Rayska tau ada sesuatu yang salah disini. Rayska hanya diam tidak berani berbalik melihat seduatu yang menyebabkan wajah pucat Melly.

"Siapa yang lo maksud perlu untuk didaur ulang,hm?"ucap seseorang didekat telinga Rayska

Refleks Rayska menoleh kebelakang dan terkejut mendapati wajah Theo yang hanya berjarak sejengkal dari wajahnya.

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang