RaySer 28

130 46 2
                                    

Tinggalkan jejak!

Kelvin terkekeh merasakan telinganya berdengung karena suara keras Rayska.

"Pantesan gak nyampe-nyampe!"

"Siapa suruh nangis mulu?"ejek Kelvin

Melo Rayska sudah hilang digantikan dengan rasa dongkolnya.

Dengan nada jutek,Rayska memberi tahu alamatnya pada Kelvin.

***

"Makasih"

"Niat gak sih lo ngucapinnya?"tanya Kelvin

"Terserah lo!"ucap Rayska dongkol

"Ya udah gue pulang dulu.Jangan nangis lagi,gak cocok tau sama muka pas-pas an lo"cibir Kelvin

Rayska menghela napas.Jika Kelvin berada disini lebih lama lagi,Rayska tidak yakin kalau Kelvin bisa melihat lagi nantinya.

"Lo udah bosan hidup?"tanya Rayska serius

Kelvin tertawa kecil mendengar ancaman Rayska,tapi Kelvin tetap memutar arah motornya,karena Kelvin tau Rayska tidak main-main dengan ucapannya.

Rayska membuka pagar setelah Kelvin benar-benar pergi dari pekarangan rumahnya.Rayska sangat jengkel dengan sifat kekanak-kanakan Kelvin,tapi tidak bisa dipungkiri Rayska,dia merasa nyaman saat bersama Kelvin.

Mungkin ini efek dari kurangnya hubungan sosial yang dimiliki nya.Rayska tidak pernah punya teman dalam artian sesungguhnya. Dia tidak pernah punya tempat untuk mengeluarkan isi hatinya,bahkan dengan ibunya sekalipun.

Baru Kelvin yang melihat sisi lemahnya.Mungkin karena ini pertama kalinya Rayska bebas mengeluarkan isi hatinya,jadi dia merasa sangat nyaman.

Ya mungkin itu alasannya.

***

Rinald masuk kedalam rumah setelah pintu dibukakan oleh salah satu pelayan rumahnya.

"Tuan,nyonya sudah menunggu anda diatas"ucap pelayan tersebut

Rinald mengangguk singkat.Ketukan sepatu Rinald terdengar keras saat menapak diatas lantai rumah.Dibandingkan rumah,mansion adalah kata yang lebih cocok untuk tempat tinggal keluarga Bryant.

Pekarangan yang luas dan juga sangat indah,menambahkan kesan betapa berkuasanya mereka.Dan semua kekayaan serta kekuasaan ini akan diwariskan pada Rinald,karena dia adalah putra semata wayang keluarga Bryant.

Ayahnya berada diluar negeri sudah beberapa bulan ini.Rinald tinggal dimansion ini bersama dengan ibunya dan beberapa pelayan yang bekerja dirumahnya.

"Kamu udah pulang?"tanya ibunya lembut saat Rinald sampai dilantai dua

Rinald hanya mengangguk mengiyakan.

"Kenapa lama sayang?"

"Main dulu sama temen-temen ma"ucap Rinald sambil duduk disofa tepat dihadapan ibunya

"Lain kali pulang dulu baru main"nasehat ibunya

"Iya ma.Kalo gitu Rinald masuk kekamar dulu ya ma"ucap Rinald yabg dibalas anggukan dengan ibunya

"Eh,mama denger kamu lagi deket sama seorang cewek disekolah "ucap ibunya mengehentikan langkah Rinald

Rinald menghela napas mendengar ucapan ibunya. Dia sudah menduga kalau ibunya akan mendengar berita-berita gosip tersebut.

"Berita bohong ma"ucap Rinald santai

"Baguslah kalo gitu. Mama gak mau kamu deket-deket sama cewek gak bener.Kaya temen kamu Theo"

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang