RaySer 13

117 45 2
                                    

Claudia melangkahkan kakinya masuk kedalam cafe,tempat dia dan Rinald janjian.Dia tersenyum senang saat melihat Rinald masuh menunggunya.

Dia mengajak Rinald ketemuan untuk memberi tahu sesuatu pada Rinald.Awalnya Rinald menolak,tapi Claudia memaksa dan mengatakan ini sangat penting,jadi Rinald bersedia untuk bertemu dicafe ini.

"Nald,sorry gue telat"
"Gak usah basa-basi,sekarang lo kasih tau hal penting apa yang mau lo kasih tau"ucap Rinald tajam.

Claudia hanya tersenyum kecut melihat sikap dingin Rinald.Rinald mau bicara seperti ini saja sudah membuat Claudia senang.

"Ini soal Marko"ucap Claudia

Rinald yang sebelumnya memasang wajah bosan,langsung berganti dengan raut wajah yang tidak terbaca.Itu mengartikan kalau orang yang bernama Marko ini sangat berpengaruh.

"Apa yang lo tau tentang Marko?"tanya Rinald dengan tajam.

Sebenarnya dia ingin bertanya ,darimana Claudia kenal dengan Marko,tapi untuk saat ini pertanyan itu tidak lebih penting daripada pertanyaan yang telah diucapkan oleh Rinald.

"Gue...Gue pernah ditelpon sama Marko "ucap    Claudia

"Kapan dan udah berapa kali?"

"Empat hari yang lalu.Dan itu pertama kalinya"ucap Claudia pelan.

Claudia mulai takut dengan raut wajah Rinald,yang mudah sekali berubah. Tadi aja raut wajah Rinald kelihatan bosan dan sekarang raut wajah Rinald berubah menjadi dingin,dan sedikit terlihat menakutkan.

"Dia bilang apa aja sama lo?"

"Gak ada.Tapi..."gantung Claudia

"TAPI apa?!"tanya Rinald sedikit membentak.

Claudia sangat malu dibentak seperti itu oleh Rinald apalagi mereka sedang ditempat umum.Beberapa orang yang berada disekitar mereka,menatap dwngan bingung,ada juga yang terganggu.

Claudia hanya bisa tersenyum kikuk menanggapi tatapan para pengunjung lainnya.

"Dia gak ngomong apa-apa,tapi dia mau ajak gue ketemuan nanti malam"ucap Claudia

Rinald terlihat berpikir keras.Alisnya yang tebal memesona bertaut.Dia bingung sekaligus penasaran mengapa Marko mengajak Claudia bertemu.

Apa Marko suka sama Claudia?Kalaupun iya,darimana Marko kenal sama Claudia?Tapi gimana kalau Marko punya niat lain dibalik ini semua?Gue harus cari tau! Batin Rinald dengan tekad kuat.

"Jadi kenapa lo ngasih tau gue?Lo kan gak tau kalo gue kenal sama Marko"tanya Rinald

"Itu...em...gue denger-denger lo sama Marko pernah temenan,jadi gue..."

"Gue gak pernah temenan sama sibrengsek itu!"bentak Rinald keras dan melangkah pergi meninggalkan Claudia dengan segala rasa terkejut serta malu yang dirasakannya.

Lagi-lagi para pengunjung menatap jengkel kearah Claudia.Bahkan beberapa orang mulai membicarakannya.Claudia ingin menangis sekarang,tapi dengan keberanian yang tersisa dia melangkah keluar kearah pintu cafe.




000



"Gue kasih waktu sepuluh menit untuk siap-siap"perintah Theo

Rayska menghela napas jengah.Dia tidak habis  pikir dengan keras kepala Theo.Kalau dia tidak menerima ajakan Theo,Rayska yakin Theo benar-benar akan menyeret nya pergi.

"Tunggu kalo gitu "ucap Rayska dan mendorong pintu pagar untuk menutup

"Eh..."Theo menahan pagar yang akan tertutup"Lo gila biarin gue didepan pagar kaya gini?"teriak Theo tidak percaya

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang