RaySer 12

114 45 1
                                    

Rinald Bryant masuk kedalam sebuah cafe. Dia mengedarkan pandangannya menatap semua pengunjung cafe tersebut,mencari seseorang yang sudah mengajaknya bertemu  disini.

Ck..Dia yang ngajak,tapi malah gue yang nunggu. Batin Rinald

Dia duduk disalah satu kursi yang kosong.Pelayan menghampiri nya menanyakan pesanan.

"Mau pesan apa mas"tanya cewek pelayan cafe sambil tersenyum semanis mungkin.Dia terpana dengan ketampanan Rinald yang sangat mencolok dari antara banyaknya pengunjung cafe hari ini.

"Saya pesen setelah teman saya datang aja" ucap Rinald menatap cewek itu.

Cewek pelayan itu salah tingkah ditatap oleh Rinald.Dia mengangguk kikuk kepada Rinald,dan melangkah pergi setelahnya.

Rinald mengeluarkan ponselnya,menghubungi seseorang.

"Halo?"Jawab seseorang dari seberang sana.
"Lo dimana?"tanya Rinald dingin
"Bentar lagi gue nyampe Nald.Gue..."

Tit.

Rinald memutuskan sambungan secara sepihak.Tadi Claudia menelponnya dan mengatakan ingin bertemu dengannya.Kalo bukan karena Claudia memaksa Rinald tidak akan mau,karena dia sibuk dengan urusannya.

Dan sekarang dia merasa sangat kesal karena harus menunggu cewek itu. Dia tidak suka situasi ini.Tapi dia penasaran hal mendesak apa yang akan diberitahu oleh Claudia padanya.

Baiklah dia hanya perlu menunggu sebentar Jika Claudia darang lebih lama lagi,dia akan pergi dri sini,dan memberi pelajaran pada orang yang sudah membuatnya menunggu.

000

Rayska melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam tangan hitam kecil yang dipakainya,sangat kontras dengan kulit putihnya.

Sekarang sudah jam empat sore. Dia pulang sekolah dua jam yang lalu. Hari ini dia sudah melaksanakan MOS yang terakhir.Dan dihari terakhir ini sangat menguras banyak tenaga. Bahkan Rayska hampir saja pingsan mengikuti kegiatan MOS tadi.

Rayska sangat berhati-hati saat disekolah.Dia sudah cukup mendapat pelajaran dari kejadian kemarin.Dia tau saat dikantin tadi Theo mencari-carinya.Rayska tau berita itu dari banyak siswi yang sedang bergosip jika melihatnya.

Rayska sengaja tidak makan dikantin untuk berjaga-jaga dan ekspetasinya ternyata seratus persen benar. Rayska juga rela pulang dari sekolah ditengah keramaian para siswa-siswi,yang membuatnya mual,hanya untuk menghindar dari orang yang tidak ingin ditemuinya.

Ponselnya bergetar yang berada diatas nakas. Dia mengerytkan keningnya saat melihat pesan dari nomor yang tidak dikenal.

Ray, gue udah didepan rumah lo.Cepet turun gue mau ajak lo jalan.

Rayska menghiraukan pesan tersebut. Merasa bodo amat dengan pesan itu.Tanpa mau repot-repot melihat orang yang katanya sudah berada didepan rumahnya.

08252637+++...is calling

Rayska nenggeram melihat nomor yang meneleponnya,yang ternyata orang yang sama ,sengan orang yang mengirimkan pesan padanya .

Rayska tersenyum memikirkan sebuah rencana. Dia mengangkat telponnya.Dan setelah tersambung,dia melemparkan ponselnya kesamping,sedangkan dia melangkah menuju kamar mandi.

Langkah Rayska terhenti saat mendengar suara keras.Dia menoleh melihat jendela yang ternyata dilempar dengan batu.

Rayska menyingkapkan tirai jendelanya,dan melihat kearah pagar rumah.Dia bisa melihat dengan jelas,kalo disana terparkir motor hitam,dan tidak jauh dari motor itu ada seorang cowok yang menatapnya dengan kesal.

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang