RaySer 31

107 36 2
                                    

Sesuai yang aku janjikan sebelumnya.Aku dah doble up malam ini.

Vote dulu baru baca ya wehh!!!!

Rayska terdiam sambil menatap Theo. Walau dia sering tidak peka dan sering bersikap tidak peduli dengan sekelilingnya,dia bukanlah seorang cewek yang bodoh yang tidak tau apa maksud dari ucapan Theo.

Rayska bisa merasakan jantungnya berdegup dengan kencang.Tapi dia tidak tau pasti apa arti dari reaksi jantungnya.

Theo sedikit merasa tidak nyaman dengan sikap diam Rayska.Tapi rasa itu hanya bertahan selama beberapa detik saja.

Sebenarnya dia berani mengatakannya karena dia tidak dapat menahan emosinya.

"Bagus dong kalo gitu. Jadi dari sekarang gue bakal berusaha jauh-jauh dari cowok-cowok.Terutama lo"ucap Rayska datar,berusaha menutupi rasa gugupnya.

Kali ini Theo yang terdiam.Ada rasa tidak terima yang dirasakan Theo saat Rayska mengatakan akan menjauhinya.

Bel berbunyi menyadarkan Theo dan juga Rayska .

Mampus!Gue harus pergi! Batin Rayska

"Gue gak bakal biarin lo pergi kalo lo gak makan"

Theo memegang tangan Rayska saat gadis itu akan meninggalkan kantin.Rayska berusaha melepaskan tangannya.Tapi hanya rasa sakit yang didapatkannya.

Kantin mulai ramai,dan Rayska semakin panik.

"Lepasin tangan gue brengsek!"teriak Rayska kasar

Teriakan Rayska mengundang banyak perhatian. Banyak orang menghentikan kegiatan mereka untuk melihat kearah Theo dan juga Rayska.

Tapi Theo tidak peduli. Dia hanya ingin Rayska makan bersamanya.Theo sangat heran dengan sikap Rayska. Dia hanya ingin makan bersama,dan gadis itu menolaknya dengan keras.

Masalahnya apa coba?

Jangankan ratusan,semua cewek disekolah Kencana akan bersedia makan bersama Theo walau mereka harus membayar dengan mahal.

Tapi cewek yang didepannya benar-benar ajaib.

"Aaa!"Theo menjerit terkejut.

Tanpa ragu Rayska menggigit tangan Theo.

Theo mengibas-ngibaskan tangannya,untuk mengurangi rasa sakit.Ada bekas gigitan yang memerah disana.

Tapi ada yang aneh,karena wajah Theo dihiasi dengan senyuman saat ini sambil mengangkat tangannya.

Dan mungkin orang-orang akan pingsan jika melihat bagaimana Theo mengecup bekas gigitan Rayska.

Bodo amat dikatain drakula!

Rayska berlari sekencang-kencangnya keluar dari kantin.Tapi langkahnya berhenti tepat dipintu kantin.

Rayska berhadapan dengan Frans,Kelvin,dan juga Rinald.Rayska merutuki nasibnya. Padahal dia sudah berusaha keras sejak tadi, agar bisa menghindari orang-orang seperti yang didepannya saat ini.

Frans dan Kelvin tersenyum lebar melihat Rayska.

Dan ada senyuman samar dibibir Rinald yang hanya bertahan selama beberapa detik saja.

"Tumben kekantin"ucap Frans dengan senyuman yang bukan senyuman.

Perasaan Rayska mulai gelisah sekarang,tapi dia berusaha terlihat tenang,tapi dia tidak sadar kalau Rinald menyadari kegelisahannya saat ini.

Rayska berencana untuk berpura-pura tidak melihat mereka dan melewati mereka begitu saja dan berlari meninggalkan tempat yang menjadi sumber masalahnya.

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang