RaySer 30

97 36 1
                                    

Malam woiii.

Dah lama banget ya aku nggak update😂.

Brapa lama y??

Kayaknya nggak bisa diitung pake jari deh.

Tapi aku nggak salah lo ya wehhh,ini semua gegara itutuh si korona.

😂😂Jadi buat minta maap sekalian mau bilang makasih sama para readers setia,aku doble up malam ini.

Jangan lupa buat ninggalin jejak nya ya kak,bang,dek,bik,om,tan.

Nggak oppung aja sekalian thor??😂😂

Happy Reading weee!!!

Rinald dan Rayska saling bertatapan.Yang satu menatap penuh dengan emosi dan yang satu lainnya menatap dengan penuh kemenangan.

Rayska menatap Rinald dengan tatapan yang penuh dengan provokasi.

"Bangsat!!"  geram Rinald dengan suara tertahan

Rayska berlari saat Rinald masih terdiam ditempatnya.Tidak ada waktu untuk menunggu cowok itu bergerak untuk menangkapnya.

Rayska tidak takut apa yang akan terjadi  dari ulahnya ini. Toh itu semua salah cowok yang selalu mencari masalah dengannya.

Masalah buku yang berada pada Rinald,itu akan dipikirkan nanti saja. Karena menurut Rayska,menghadapi cowok seperti Rinald tidak boleh menggunakan yang namanya hati.

"Berenti lo anjing!"teriak Rinald kasar sambil berlari melewati dua anak tangga sekaligus.

Rayska mengacuhkannya.

Belum seberapa kalo dibandingi sama buku gue yang dicuri. Batin Rayska

Rinald berhenti tepat ditangga teratas, sedangkan Rayska,dia terus berlari.

Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Khususnya memeperhatikan penampilan Rinald.

Sebagian besar murid menggunakan lift untuk naik kelantai atas,itu sebabnya tangga sekolah sering sekali sepi.

Banyak para cewek yang berbisik-bisik melihatnya saat ini.Rinald mengacuhkan mereka semua.

Tapi Rinald memutuskan untuk menuruni tangga kembali,karena bagaimanapun penampilannya sangat mengundang perhatian orang saat ini.

Rinald memilih pergi ke kantin daripada masuk kedalam kelas.

Tangannya terkepal erat didalam saku celananya.Wajahnya sedikit memerah saking marahnya.

Tapi entah kenapa bibirnya mengkhianati amarahnya.Karena pada saat ini,senyum yang hampir tidak pernah ada tercetak jelas diwajahnya.

Walau dia sangat marah,ada rasa yang membuatnya merasa lebih bergairah untuk menjalaninya saat ini.

***

Rinald duduk disalah satu kursi dikantin. Sudah dua kotak tisu yang dihabiskannya untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

Untung hanya rambutnya yang terkena air panas. Apa jadinya kalau wajah tampannya yang kena??

Mungkin Rinald akan membunuh Rayska pada saat itu juga.Mengingat gadis itu membuat Rinald menggeram marah lagi.

Selama ini,Rinald menganggap remeh pada Rayska. Itu sebabnya dia hanya mengacuhkan keberadaan Rayska. Rinald pikir,Rayska tidak lebih dari gadis yang kurang perhatian dan menginginkan ketenaran disekolah ini.

Tapi sepertinya ekspetasi Rinald melenceng jauh.Gadis seperti Rayska benar-benar membutuhkan pelajaran yang benar.

Dan Rinald merasa kalau dia harus memberi tau padanya,siapa yang sedang ditentang nya.

S'choleío (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang