Suara alarm yang berbunyi pada sebuah ponsel langsung membangunkan Eunji yang masih berbaring di atas tempat tidurnya. Dia sedikit meregangkan tubuhnya sebelum meraih benda kotak miliknya itu dan mematikan alarm di sana. Mulutnya terbuka lebar untuk menguap dan membuat kedua matanya berair.
Saat sudah bangkit ke posisi duduk, dia tampak masih mengantuk dengan menggaruk lehernya sendiri beberapa kali.
"Apa yang harus ku lakukan hari ini?" Eunji memperhatikan seisi kamarnya dan baru teringat dengan pekerjaannya yang masih belum terselesaikan.
Dia pun langsung beranjak dari tempat tidur untuk menuju ke kamar mandi.
"Aigoo, punggungku....."
Keluhannya mulai keluar saat menggunakan kedua kakinya untuk berjalan. Semalaman dia memang sibuk mengedit beberapa hasil jepretan kamera kantornya untuk keperluan laporan pekerjaannya sendiri. Mempunyai profesi sebagai fotografer lapangan, membuat Eunji harus mempunyai keahlian dalam berbagai macam hal. Dia juga harus selalu siap mengambil gambar apapun sesuai yang diperintahkan oleh atasannya.
"Segarnya......" Seluruh tubuhnya sudah terkena air dari shower di atasnya. Dia membasuh rambutnya beberapa kali setelah dipenuhi oleh shampoo tadi.
Setelah 30 menit lebih berada di dalam sana, akhirnya dia keluar sambil sibuk menutupi kepalanya dengan handuk. Kedua kakinya langsung mengarah ke meja belajarnya dan menyalakan kembali komputer yang sudah dimatikannya beberapa jam yang lalu itu.
Sambil menunggu, Eunji berdiri di depan cermin sambil mengusap-usap rambut basahnya lalu menggunakan pengering rambut sekarang. Suara benda itu memenuhi sekeliling ruangan dan pandangannya tertuju pada sebuah kamera baru yang tergeletak di atas meja riasnya. Dia teringat dengan hasil fotonya yang kemarin, jadi dia mengeceknya lagi sekarang.
"Mwoya? Kenapa hasilnya bisa lebih bagus?" Eunji mengutak-atiknya sebentar dan tidak mendapati bayangan itu lagi pada beberapa fotonya. Dia berpikir kalau rasa lelah kemarin bisa mempengaruhi penglihatannya.
Eunji melanjutkan kegiatannya mengeringkan rambut sampai dia bisa melihat layar komputernya sudah berfungsi dari pantulan cermin di depannya.
Ponselnya yang berbunyi, membuatnya langsung mengambilnya dan menjawab panggilan yang masuk tanpa ragu.
"Halo?"
"Eunji'ah, apa kau bisa mengirimkan file nya sekarang? Aku membutuhkannya untuk nanti siang"
"Nde, oppa, tunggu sebentar..." Eunji melangkah ke depan komputer lalu mengutak-atiknya sebentar.
"Apa aku hanya perlu mengirimnya ke alamat e-mail mu, oppa?""Nde"
"Arasseo...." Eunji kembali sibuk memainkan mouse yang ada di sana.
"Sudah ku kirimkan""Benarkah? Terima kasih banyak, Eunji'ah"
"Nde, oppa"
"Apa kau mempunyai kesibukan hari ini?"
"Nde? Tidak... Waeyeo?"
"Kebetulan sekali. Bisakah kau menemaniku untuk melakukan kunjungan ke suatu tempat? Ada sebuah majalah yang ingin menggunakan jasa foto kita untuk keperluan sebuah artikel"
"Benarkah? Kemana kau akan pergi, oppa?"
"Kau akan tahu saat kita ke sana nanti"
"Arasseo..."
"Bersiap-siaplah saat sore hari. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku terlebih dulu sebelum menjemputmu"
"Nde, oppa"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Phantom
Hayran Kurgu[COMPLETED] Sebuah bayangan misterius yang telah dilupakan Jung Eunji saat masih kecil, mulai muncul kembali saat dia sudah beranjak dewasa. Pertemuan tidak terduga itu membuatnya harus mengalami peristiwa yang sangat aneh, bahkan hampir membuat nya...