13. Time

210 38 0
                                    

Di dalam sebuah rumah, Chanyeol tampak berdiri menyandarkan punggungnya pada tembok sambil bermain api di kedua tangannya. 

"Apa yang sudah kau lakukan?" Suho berjalan menghampirinya. 

"Tidak ada"

"Aku tahu kalau kau sempat beberapa kali keluar dari sini tanpa seizinku"

"Aku hanya mengecek keadaan wanita itu di tempat kerjanya"

"Mwo?"

"Dia hampir menyebutkan identitas kita semua kepada manusia lainnya. Aku datang untuk memperingatinya mengenai hal itu"

"Kau tidak perlu melakukannya. Kau hanya akan membahayakan dirimu sendiri. Bagaimana kalau ada manusia yang melihat kedatanganmu di sana?"

"Tidak akan terjadi apapun, hyung. Aku datang di saat dia sedang berada di ruangan lain seorang diri"

"Bagaimana bisa kau melakukannya?"

"Aku hanya bisa merasakannya"

"Apa karena perasaan bencimu padanya sudah perlahan menghilang?"

"Mwo?"

"Aku tahu kalau kau bisa berada di dekatnya waktu itu karena tidak ada lagi rasa benci pada dirimu"

"Mungkin iya. Tapi ada hal aneh lain yang terjadi padaku setelahnya"

"Apa maksudmu?"

"Aku bisa membaca pikirannya"

"Mwo?"

"Apa karena ingatan masa kecilnya jadi aku mempunyai ikatan khusus dengannya?"

"Tidak mungkin. Sekalipun dia ingat saat bertemu dengan Ayahmu, hal itu tidak akan bisa terjadi sama sekali. Kita hanya mampu membaca pikiran sesama makhluk dari planet yang sama"

"Benar..." Chanyeol kembali memperhatikan api biru yang menyelimuti lengannya. 

"Kita harus merencanakan pergerakan kembali hari ini" Suho berjalan ke arah meja ruang tamu. 

"Aku sempat bertemu dengan sosokku yang lain tadi"

"Mwo?" Suho menghentikan langkahnya. 

"Dia kembali menghantui wanita itu. Aku tidak sempat melawannya karena dia hanya memberikan peringatan padaku"

"Peringatan tentang apa?"

"Mengenai keselamatan keenam rekan kita dan juga wanita itu"

"Kenapa dia harus selalu melibatkannya?"

"Dia masih menginginkan nyawanya karena sudah melihat wujud aslinya"

"Kalau begitu pengawasan kita terhadap wanita itu harus diperketat lagi"

"Apa kita tidak bisa menemukan keberadaan mereka tanpa membawanya? Hal itu akan membuatnya selalu berada dalam bahaya"

"Kau benar. Tapi dia sangat penting bagi kita. Dia yang pertama kali menemukan keberadaan laboratorium bawah tanah itu"

"Hyung, Chanyeol telah membuat kekacauan" Baekhyun datang menghampiri mereka berdua. 

"Apa maksudmu?"

"Apa kau tidak bisa membaca pikirannya? Dia sempat membakar sebuah mobil tadi dengan kekuatannya"

"Kekuatanku belum sepenuhnya pulih setelah bangun dari tidur tadi. Kenapa kau melakukannya, Chanyeol'ah?"

"Aku tidak sengaja melemparkan api ke arah sana. Sosokku yang lain bisa menembus kekuatanku seperti hantu"

"Apa kau pikir kalau dia belum menjadikan salah satu dari enam rekan kita yang lain sebagai anggotanya? Dia pasti sudah menyuruh Tao atau Luhan untuk membantunya tadi"

The PhantomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang