--Rumah Sakit--
Suara samar-samar orang berbicara bisa di dengar Eunji sekarang. Dia perlahan membuka kedua matanya dan langsung bisa melihat kehadiran kedua orangtuanya di sana.
Eunji beranjak duduk dan membuat perhatian keduanya mengarah ke sana.
"Kau sudah bangun? Bagaimana dengan rasa sakit di kepalamu?"
Eunji menatap lengannya yang kembali di perban untuk kesekian kalinya.
"Eunji'ah, apa kau bisa menjelaskan padaku mengenai pria yang kau bawa kemarin?" Ibunya langsung bertanya hal yang membuatnya penasaran.
"Sudah berapa lama aku tertidur?" Eunji menanyakan hal lain.
"Hampir 24 jam" Suara sang Ayah membuatnya menengok ke sana.
"Bagaimana kondisinya, Appa? Apa dia sudah tersadar?"
"Dia sudah membaik namun kesadarannya belum kembali. Apa ada bagian tubuhmu yang terasa sakit lagi?"
"Tidak. Aku harus mengecek keadaannya terlebih dulu sebelum kau memeriksaku, Appa"
"Eunji'ah, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau belum menjelaskan apapun pada kami berdua sejak kemarin?"
Wanita itu sudah menurunkan kedua kakinya dari tempat tidur namun hanya bisa terdiam sambil memikirkan banyak hal.
"Eunji'ah......."
"Arasseo, Eomma. Aku akan menceritakan semuanya dari awal. Aku hanya tidak ingin kalian mempermasalahkan hal ini lagi dan kalian harus menuruti keinginanku untuk menutupi identitas pria itu dari siapapun yang kalian kenal, termasuk para perawat dan dokter di sini"
Kedua orangtuanya saling melihat ke arah satu sama lain dengan bingung. Ibunya menganggukkan kepalanya dengan pelan untuk menyetujui ucapan anaknya itu. Ayahnya juga mengikutinya untuk mendapatkan informasi yang dipertanyakannya sejak kemarin.
Eunji duduk di pinggir tempat tidur itu dan memulai ceritanya sejak awal bertemu dengan beberapa orang yang berasal dari planet EXO. Dia berusaha menjelaskan semuanya sampai apa yang menimpanya kemarin karena sudah membuat lengannya terkena luka bakar di sana. Perubahan ekspresi pada kedua orangtuanya semakin terlihat, namun Eunji tidak terlalu memperhatikannya karena fokus dengan cara bicaranya supaya mereka berdua mengerti keadaannya saat ini.
Selama hampir 30 menit, Eunji tidak berhenti bercerita dan saat dia mengakhiri ceritanya, tidak ada tanggapan apapun dari kedua orangtuanya sejak tadi. Mereka seperti tenggelam dalam pikiran masing-masing sebelum melakukan kontak mata kembali sebelum saling mengalihkan pandangan.
"Eunji'ah, apa kau benar-benar mengalami semua hal itu?" Ibunya mulai bertanya.
"Nde. Aku tidak mengurangi ceritaku sama sekali. Maafkan aku karena menutupi semuanya pada kalian berdua selama ini"
Ibunya sedikit menghela nafasnya. Dia melihat ke arah sang suami yang sedang memikirkan sesuatu. Mereka berkali-kali berkomunikasi lewat kedua mata.
"Ada apa? Aku sudah menceritakan semuanya" Eunji merasa bingung dengan tanggapan mereka berdua sejak tadi.
"Apa kepalamu terbentur sesuatu saat pergi keluar rumah kemarin?" Ayahnya berjalan mendekat untuk memperhatikannya kembali.
"Nde? Tidak"
"Eunji'ah, untuk apa kau pergi ke bangunan kosong dengan hanya berdua saja dengan rekan kerjamu itu?" Ibunya mulai duduk di sebelahnya.
"Mwo? Bangunan kosong?"
"Aku melihat foto-foto dari kameramu. Apa ada penjahat yang mencoba untuk melukaimu?"
"Nde?" Eunji semakin bingung dengan pertanyaan yang diajukannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Phantom
Fanfiction[COMPLETED] Sebuah bayangan misterius yang telah dilupakan Jung Eunji saat masih kecil, mulai muncul kembali saat dia sudah beranjak dewasa. Pertemuan tidak terduga itu membuatnya harus mengalami peristiwa yang sangat aneh, bahkan hampir membuat nya...