4. Attemp

311 52 3
                                    

--Keesokan harinya--

Sebuah tempat yang merupakan tempat bisnis studio foto, tampak di kunjungi oleh beberapa karyawan sebelum jam buka tiba. Kebanyakan dari mereka masih bersantai sambil mengobrol di dalamnya. Keakraban terjalin dengan hadirnya beberapa orang saja di sana. Tempat yang menawarkan jasa fotografi itu terlihat di penuhi hasil jepretan kamera mereka. Bingkai foto juga tertata rapih pada beberapa etalase yang berjajar di sekitar ruangan. 

"Eoh? Eunji'ah......" Salah satu karyawan mengenal wanita yang masuk ke dalam. 

"Apa kau sudah merindukan kami sampai bisa datang di hari cutimu?" Tanya karyawan lainnya. 

"Dimana Woohyun oppa?" Dia menengok ke sekitarnya. 

"Dia belum datang. Ada apa kau mencarinya di pagi hari seperti ini?"

"Aku hanya ingin meminta bantuan padanya"

"Apa semalam kau sedang bersamanya?" Wanita bernama Luna mulai membuka suara. 

"Nde?"

"Apa kalian berdua berkencan?"

"Apa maksudmu, Luna'ah?" Eunji langsung menghampirinya yang sedang duduk di belakang meja kasir.

"Aku sempat menghubungi nomormu dan terjawab oleh seseorang"

"Mwo? Benarkah?"

"Apa Woohyun bisa langsung melupakan Luna secepat itu?" Ucapan seorang karyawan berhasil mendapatkan pukulan tepat di perut dari rekan di sebelahnya. 

"Ponselku tertinggal di suatu tempat. Aku memang sempat bertemu dengannya kemarin untuk mengunjungi bangunan kosong guna keperluan pekerjaannya" Eunji menjelaskan pada Luna. 

"Mwo? Jadi kau yang pergi bersamanya kemarin? Tidak heran kalau dia sangat bersemangat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat" Ucapan pria yang tadi kembali mendapatkan respon berbeda. Mulutnya terlihat dibungkam oleh rekannya supaya tidak ikut campur dengan pembicaraan kedua wanita itu. 

"Apa Woohyun oppa yang mengajakmu?" Luna kembali bertanya. 

"Nde. Aku juga sempat membantunya untuk mengambil gambar di sana. Namun hasilnya kurang maksimal sampai tidak tersadar kalau ponselku terjatuh di suatu tempat"

"Apa kau yakin kalau ponselmu benar-benar tertinggal di bangunan itu? Bukan di dalam mobilnya?"

"Luna'ah, berhentilah mencurigaiku. Aku sudah mendengar yang terjadi antara kalian berdua. Kalau kau masih menyukainya, kau tidak perlu mengakhiri hubunganmu begitu saja"

"Apa saja yang pria itu ceritakan padamu? Apa dia meminta bantuanmu juga untuk membujukku kembali padanya?"

"Mwo? Tidak. Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?"

"Eunji'ah, jujurlah padaku. Aku tahu kau pasti menyembunyikan sesuatu dariku"

"Kau salah paham, Luna'ah. Woohyun oppa tidak pernah memintaku untuk........."

"Aku hanya ingin memintamu untuk berhati-hati, Eunji'ah"

"Mwo?"

"Dia bisa langsung mengajakmu ke suatu tempat karena dia merasa kesepian. Aku tidak ingin kau menjadi pelampiasan perasaan kecewanya saja setelah hubungan kami berdua berakhir"

"Tapi, Luna'ah......."

Pintu yang terbuka membuat pembicaraan berhenti. Orang yang sedang menjadi perdebatan tampak muncul dari sana. Mereka semua tampak terdiam. Bahkan Woohyun mendapatkan suasana canggung saat berjalan masuk karena pandangan rekan-rekan kerjanya mengarah padanya. 

The PhantomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang