"Fenomena alam kembali akan terjadi dalam waktu kurang dari tiga hari lagi. Peneliti mengatakan kalau gerhana bulan kali ini akan berbeda dari sebelumnya karena bulan yang terlihat akhir-akhir ini di langit sedang menunjukkan warna kemerahan. Kota Seoul menjadi salah satu wilayah yang akan bisa melihat perubahan bulan ini dengan mata telanjang. Banyak warga juga yang........."
Sebuah televisi langsung di matikan oleh sang pemegang remote. Eunji kembali menyandarkan punggungnya pada bantal karena merasa bosan sudah dua hari ini hanya berada di atas tempat tidurnya saja. Sang Ibu tampak sibuk berbicara dengan seseorang lewat panggilan telepon sejak beberapa menit yang lalu. Dia membutuhkan udara segar karena merasa suntuk berada di dalam ruangan serba putih ini. Kedua kakinya berusaha untuk di turunkan meski masih gemetar karena sudah lama tidak digunakannya untuk berjalan.
"Apa yang kau lakukan?" Ibunya tampak mendekat setelah mengakhiri panggilan teleponnya tadi.
"Aku ingin keluar, Eomma" Suaranya sudah kembali, meskipun masih terdengar serak.
"Kondisi tubuhmu masih lemah, kembalilah berbaring"
"Aku merasa bosan" Eunji duduk di pinggir tempat tidur tanda menolak perintah sang Ibu.
"Aku akan memanggil perawat untuk menemanimu nanti berjalan keluar. Sekarang kau harus beristirahat terlebih dulu. Aku ingin menuju ke suatu tempat hari ini"
"Kau akan pergi?"
"Eoh. Salah satu teman mengundangku dalam acara makan siang di rumahnya. Kebetulan, anak lelaki satu-satunya baru saja kembali ke Seoul untuk liburan dari bekerjanya"
"Nde?"
"Aku akan kembali dan memberikan kabar baik padamu nanti"
"Eonma, apa kau berusaha menjodohkanku sekarang? Bagaimana bisa kau memikirkan hal itu di saat kondisiku seperti ini?" Setelah berbicara dengan cepat, Eunji langsung terbatuk-batuk kembali sambil memegangi perban pengganti gips yang melilit di lehernya.
"Aku harus bertindak cepat. Kau juga pasti merasa bosan karena selalu melihatku yang menjagamu di sini"
"Nde?"
Pintu ruangan yang terketuk dari luar, membuat pandangan keduanya langsung menuju ke arah sana. Benda itu terbuka dan masuk lah seseorang yang membuat Eunji terkejut melihatnya.
"Annyeonghaseyo...." Pria itu membungkukkan badannya.
"Wo-woohyun oppa?"
"Kau mengenalnya?" Ibunya bertanya.
"N-nde, dia rekan kerjaku"
"Benarkah?" Sang Ibu mulai menunjukkan senyum mencurigakannya.
"Maaf karena aku baru bisa datang sekarang, Eunji'ah" Pria itu memberikan buket bunga padanya.
"Bagaimana bisa kau tahu kalau aku di rawat di sini?"
"Ibumu yang menjawab panggilan teleponku waktu itu"
"Mwo?"
"Ponselmu selalu berbunyi dan pria ini yang menghubungimu" Sang Ibu menjelaskan.
"Tapi, apa kau pria yang pernah mengantarnya ke rumah waktu itu?""Nde?"
"Apa kau sudah menikah?"
"Aishh, Eomma berhentilah. Bukankah tadi kau ingin pergi ke suatu tempat?" Eunji merasa terganggu dengan pertanyaan yang di ajukannya tadi.
"Kenapa kau mengusirku seperti ini? Kalau begitu, aku akan meninggalkan kalian berdua di sini. Tolong jaga Eunji sampai aku kembali"
"Nde, Nyonya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Phantom
Fanfiction[COMPLETED] Sebuah bayangan misterius yang telah dilupakan Jung Eunji saat masih kecil, mulai muncul kembali saat dia sudah beranjak dewasa. Pertemuan tidak terduga itu membuatnya harus mengalami peristiwa yang sangat aneh, bahkan hampir membuat nya...