8. Questionable

239 49 3
                                    

Isak tangis Eunji yang terdengar dari dalam sebuah kamar, membuat beberapa pria yang sedang sibuk memeriksa keadaan masing-masing tampak saling menatap ke arah satu sama lain.

"Apa kau sudah mengobatinya dengan benar?" Suho bertanya pada Baekhyun. 

"Nde. Luka pada lengannya juga sudah diperban dan ku berikan obat yang ku bawa ini" Dia menunjukkan sebuah kotak kecil di tangannya. 

"Seharusnya dia tidak merasakan sakit lagi karena obat itu benar-benar ampuh untuk mengobati dengan cepat. Apa karena obatnya tidak bisa berpengaruh apapun pada manusia?" Kai bertanya sambil merapihkan pakaiannya. 

"Tidak mungkin. Luka pada pergelangan tangannya sudah membaik" Jawab Suho. 

"Hyung, cepatlah periksa dia lagi. Mungkin saja obat itu malah memperparah kondisinya" Sehun merasa terganggu dengan tangisan Eunji yang terdengar semakin kencang. 

"Pintunya terkunci dari dalam. Aku tidak bisa masuk ke sana"

Chen sontak langsung menengok ke arah Suho. 
"Hyung, sejak kapan kau memperdulikan penghalang seperti pintu itu? Kita bisa menembusnya dengan mudah"

"Itu karena dia terlalu banyak mempelajari tentang kehidupan manusia" Baekhyun ikut menanggapi. 

"Aishh, aku sudah tidak tahan lagi" Kai langsung menghilang dari sana untuk menuju ke tempat Eunji berada. 

Selagi mereka menunggu, Sehun tampak mencuri pandang ke arah Chanyeol yang sejak tadi hanya bisa memainkan kekuatannya dalam diam. 

"Ada apa dengannya?"

Chen melihat ke arah yang sama. 
"Sesuatu kembali terjadi saat dia mencoba menyentuh wanita itu. Apa kau tidak bisa membaca pikirannya?"

"Kepalaku terasa pusing karena memasang alat ini terlalu lama" Sehun mengeluarkan sesuatu dari salah satu telinganya lalu memasangnya lagi. 

"Kau bisa melepasnya saat ingin beristirahat untuk mengurangi rasa sakit pada kepalamu"

"Nde.."

"Aishhh, keluar!!" Teriakan dari dalam kamar mengejutkan mereka. Kai dengan cepat langsung muncul di antara mereka sambil mendekap kedua tangannya di depan tubuh. 

"Ada apa?" Suho bertanya lebih dulu.

"Dia sepertinya marah kepada kita"

"Mwo?"

Saat itu juga pintu kamar terbuka dari dalam. Perhatian semuanya beralih ke sana, termasuk Chanyeol yang masih mengeluarkan api biru dari kedua tangannya. 

Eunji berjalan keluar sambil berkali-kali menghapus air matanya dengan mendekap erat sebuah bantal. 

"Ka-kalian........." Tangannya mulai menunjuk satu per satu pria yang ada di ruang tamunya. 

"Tenanglah, Jung Eunji. Kau sudah baik-baik saja" Suho berbicara sambil memperhatikan perban yang melilit lengan wanita itu. 

"Aku ingin kalian semua tidak kembali lagi ke rumah ini"

"Kau berada dalam bahaya"

"A-aku hampir mati dan kalian lah penyebabnya"

"Kami sudah menyelamatkanmu" Chanyeol mulai membuka suara. 

Eunji terdiam sejenak. 
"Kau penyebab utamanya. Dia bisa berubah wujud dan mempunyai kekuatan yang sama denganmu. Aku tidak ingin berkomunikasi lagi dengan kalian. Jadi sekarang, keluarlah"

"Tidak sebelum kami menyelamatkan rekan kami yang dibawanya ke suatu tempat"

"Mwo?"

"Tujuan utama kami tidak akan bisa dirubah"

The PhantomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang