🌻MBBIS🌻02

93.7K 5.3K 384
                                    

Happy reading🌹




Prang!!

"Keluar!!" bentak laki-laki itu setelah memecahkan lampu belajar disampingnya. Dadanya memburu hebat, aliran darah didalamnya mengalir cepat kala melihat siapa yang masuk ke kamarnya. Wanita yang sangat ia benci hingga detik ini.

Wanita seksi itu mendekat, mencoba ingin berbicara. "Sayang, Ma--

"Lo bukan Mama gue! Keluar atau gue banting lo sekarang juga!" amuk Arland dengan tangan yang mengepal erat.

Siska mengumpat kasar dalam hatinya. Demi apapun anak ini sangat susah didapatkan, padahal siapapun laki-laki diluar sana mau menerimanya hanya dengan tubuh seksinya.

"Oh lo emang mau gue lempar hah?!" geram Arland masih mencoba menahan emosinya.

Siska menyeringai. "Kalau kamu lempar saya ke atas kasur kamu saya terima," jawab Siska dengan suara seksi dibuat-buat.

Arland menggeretkan rahangnya keras. "Keluar!"

"Ayolah, saya tau kam--"

"KELUAR DARI KAMAR GUE SIALAN!!" teriak Arland sudah habis kesabaran.

Siska terperanjat kaget mendengar lengkingan bass itu, beruntung kini Arnold tidak ada dirumah saat ini.

"Say--"

BRUK!

"Gue masih punya hati buat gak banting lo ke bawah tangga sekarang juga!" desis Arland kemudian berlalu pergi setelah mendorong kasar wanita yang kini dicap sebagai ibu tirinya.

•••

Allea, gadis itu sudah hampir setengah jam berlalu berdiri didepan gerbang sekolah. Memantau murid-murid yang tidak memakai atribut lengkap dan juga terlambat.

Kebanyakannya para cowok, yang tidak memakai gesper dan juga baju yang nampak urakan tidak dimasukan kedalam celana.

"Ciee yang lagi nungguin gue," Safira menyegir kala turun dari sebuah mobil sedan merah itu dan menghampiri Alle yang kini siap sedia didepan gerbang sekolah.

"Sapi, kan gue udah bilang. Jangan pake baju kek anak SD, ganti." ujar Alle meneliti baju Safira, ketat dan sedikit kekecilan.

Safira cemberut. "Baju gue cuma tinggal ini, dari pada gue gak pake baju, kan pada heboh entar." kata Safira tertawa.

Allea memutar bola matanya malas. Dibilangin begitu ada aja jawabannya.

Tin!

"Misi-misi, abang ganteng mau lewat." itu suara si playboy cap karung, kalau kata Safira.

"Masuk buruan!" tegas Alle langsung ngegas, karna tinggal sepuluh menit lagi bel akan berbunyi.

"Masih pagi neng, santuy napa." ujar Panji langsung menggas motornya guna menuju parkiran.

"Dih, dasar sok ganteng." cibir Safira melirik Panji sekilas.

"Masuk kelas gih, bentar lagi udah bel." kata Alle memperingati sahabatnya itu.

"Asyiap kapten, duluan ya." ujar Safira menepuk pipi Alle sedikit keras kemudian mengacir pergi.

"Kebiasaan," rutuk Alle sebal.

"Eh, dasi mana?" todong Alle kala melihat Revan dan Edo berjalan mengendap-endap guna menghindari tatapan membunuh dari Alle.

"Ah, lupa make. Nih dalem tas." kata Edo sebiasa mungkin. Laki-laki tersenyum lebar supaya tidak ketahuan sedang berbohong.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang