🌻MBBIS🌻44

62.3K 3.5K 199
                                    

Happy reading🌹



Dunia memang penuh kejutan. Ada saatnya kita menuduh dunia tidak adil kepada kita, namun percayalah di balik semuanya terdapat hal yang begitu manis yang tak bisa kau bayangkan sebelumnya.

Namun ini adalah perjalanan takdir. Dimana kita yang menjalaninya dan takdir lah yang menentukannya.

Pagi Minggu ini terasa menyegarkan, menarik perhatian gadis berkuncir satu itu untuk keluar rumah dan berjalan santai menikmati pagi yang indah ini.

Ceklek.

Tepat setelah pintu terbuka, munculah sosok lelaki dengan senyum manisnya.

"Pagi pacar," sapa lelaki itu terkekeh.

Allea saja terkejut. Ini masih pukul setengah 7 pagi dan entah sejak kapan kekasihnya itu berada di depan pintu.

"Kamu sejak kapan disini?" tanya Allea kembali menutup pintu, soalnya sang ibu sudah pergi sejak pukul 6 pagi tadi.

Arland memamerkan senyumannya dan malah memberikan sebatang coklat. "Mungkin setengah jam yang lalu," jawab Arland akhirnya.

"Lama banget. Kenapa gak masuk aja," ujar Allea seraya mengambil coklat itu. Dan menyimpannya di laci teras, karna tidak mungkin bukan olahraga sambil makan coklat.

"Gak enak, lagian gak ada orang kan. Aku kesini mau ajak jogging mumpung masih pagi," kata Arland menarik gadisnya agar menuju pagar.

"Naik sepeda yuk!" kata Allea semangat. Gadis itu menunjuk sepedanya yang terparkir dibagasi.

"Tuh sepeda," tunjuk Arland pada sepeda gunung miliknya.

Mata Allea sedikit berbinar. Sejak dulu ia ingin sekali menaiki sepeda itu. "Yaudah kamu naik sepeda aku, aku pake sepeda kamu," seru Allea langsung berlari menuju sepeda Arland.

Arland terdiam. Memakai sepeda Allea? Sepeda yang berwarna pink itu? Oh tidak! Ia lebih memilih berjalan kaki di banding harus memakai sepeda gadisnya.

"Arland ayo!" seru gadisnya itu semangat sekali. Membuat Arland tak tahan untuk tersenyum.

Dilihatnya Allea sudah menaiki sepeda milik Arland dengan senyum yang mengembang.

"Kamu pake sepeda aja. Aku lari, kan mau jogging," kata Arland tersenyum.

"Loh kok gitu, nanti capek Land. Aku pake sepeda aku aja deh, kamu pa--"

Cup!

"Bawel, buruan jalan," kata Arland setelah mengecup bibir Alle sekilas kemudian berlari kencang lebih dulu.

"Eh, curang!" protes Allea tidak terima. Gadis itu pun langsung mengayuh sepedanya sehingga bisa sejajar dengan Arland.

"Semangat bang!" seru Allea cengengesan saat melihat betapa lelahnya cowok itu berlari. Arland menoleh dan mengedipkan matanya membuat tawa Allea lepas.

Mereka berdua sama-sama beriringan, Allea pun sengaja memelankan laju sepedanya agar bisa menyeimbangi cowok itu.

"Pelan-pelan aja larinya," peringat Allea sedikit kasihan.

"Gak papa," ujar Arland tersenyum. Keringat sudah membanjiri tubuh cowok itu. Bahkan kiji kaos putih yang Arland pakai sudah mencetak bagian tubuhnya akibat keringatnya yang basah.

"Berhenti dulu," kata Allea langsung menghalang cowok itu hingga akhirnya berhenti berlari.

"Kenapa Al--"

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang