🌻MBBIS🌻66

53.4K 2.8K 575
                                    

Happy reading🌹



"Pagi tante," sapa Alex hangat pada Alisha yang membukakan pintu besar didepannya.

Alisha tersenyum tipis kemudian melenggang masuk kedalam. Allea yang merasa ini penting pun lantas menyuruh Alex masuk.

"Bun, ada yang mau kita omongan," kata Allea mencegah Alisha yang ingin beranjak menuju meja makan.

"Apa?"

Kini giliran Alex mendekat. "Tante, di sini saya meminta izin buat ngelamar Allea jadi tunangan saya. Dan, acara pertunangan bakal di adain lusa nanti," ujar Alex begiu sopan meminta izin.

Allea hanya diam. Karna tugasnya hanya menahan sang ibu agar mau mendengarkan Alex, selebihnya cowok itu yang akan berbicara nantinya.

Mata Alisha melebar seperkian detik. "Kalian memutuskan sesuatu tanpa adanya persetujuan dari Bunda? Alle bisa jelaskan ke bunda sekarang?" tanya Alisha memincing tajam.

Allea menarik nafas pelan. "Alle mau tunangan sama, Alex. Kita usah sepakat bakal ngadainnya lusa, di Vila milik Omanya Alex," kata Alle menatap sang ibu.

Alisha langsung menggeleng tegas. "Bunda tidak merestuinya. Kamu batalkan atau Bunda akan marah," ancam Alisha sungguh-sungguh.

"Tante, kita saling cinta. Jadi izinin saya buat bersama sama Alle," kata Alex terdengar halus dan tulus.

Alisha berdecih. "Cinta atau tidak, saya tidak akan merestui kalian!" tegas Alisha kemudian melenggang masuk ke dalam kamar tanpa memulai sarapan paginya.

Allea menghela nafas gusar. Baru kali ini ia melihat sang ibu yang sepertinya benar-benar marah kepada dirinya.

"Udah tenang aja, aku yakin bunda kamu pasti ngerestuin kita nanti," kata Alex mengusap kepala Allea lembut.

Allea pun hanya tersenyum tipis menanggapinya. Dalam hati gadis itu membenarkan ucapan sang ibu.

•••

Allea termenung sendiri saat ini. Kedua sahabatnya benar-benar pergi dan sama sekali tidak mau menyapanya.

Allea pun memakluminya, pasti Mika dan Safira masih marah kepadanya. Padahal, jika ia mau Allea bisa saja menceritakan semuanya. Namun, kecil kemungkinan bahwa berita itu akan bocor bahkan bisa menyebar di telinga kawanan Arland.

Drtt..

Drtt.

Gadis itu lantas tersentak kecil dan menoleh ke ponselnya yang berdering. Tertera nama Keyra di sana.

"Halo, All? Lo dimana?" sapa Keyra halus dari sebrang sana.

Allea bisa menebak bahwa Keyra pasti tengah berkumpul dengan yang lainnya. Tak terkecuali Arland.

"All lo dimana?" Keyra kembali mengulang pertanyaannya saat Allea nampak melamun.

"Ah, sorry. Gue lagi di kelas, kenapa?" kata Allea mengusap wajahnya pelan.

"Gak ke kantin? Lo sendirian dikelas?" tanya Keyra beruntun.

"Males, iya gue sendiri di kelas. Lo mau kesini?" kata Allea sedikit senang. Ia sangat bosan sendirian di kelas tanpa ada teman ngobrol.

Keyra terdiam sebentar. "Gini aja. Lo keluar kelas duluan, nanti gue susulin lo dari belakang. Tapi dari jarak jauh, gue takut kalau gue samperin lo ke kelas nanti ada yang liat," bisik Keyra. Namun Allea masih bisa mendengarnya.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang